"rumahmu sepi sekali. kau bilang ada Sera disini .."
"dia tidur dikamarku mam.."
keluarga Hubner tiba di London pada pukul 4 sore hari. Sera yang masih tertidur tidak mengetahui bahwa mereka sudah tiba. Justin sengaja tidak membangunkan Sera. selain karena takut Sera sadar saat ia mencium bibirnya tadi, Justin melihat wajah Sera yang begitu lelah. ia tidak tega membangunkannya.
30 menit kemudian, Sera bangun. samar ia mendengar suara banyak orang dari lantai bawah. ia turun dari kasur lalu berjalan menuruni anak tangga.
"halo Sera.."
"hai mama Brie, papa Hubner. lama tidak bertemu. kapan sampai ? maaf Sera gak tau. Jussa ga bangunin Sera juga.."
"30 menit yang lalu kami tiba. Justin bilang kau kelelahan, makanya dia tidak membangunkanmu.." ucap Mama Brie.
"pules banget Ser. gue pindahin ke kamar aja gak bangun.."
"iya. maaf. gue pasti berat banget ya. maaf ya Jussa. habis minum obat soalnya. jadi ngantuk.."
"gak perlu minta maaf Ser. gue yang harusnya minta maaf karena udah ngelakuin hal yang gak pantes ke lo. maaf Ser, gue belom cukup gentle buat bilang ke lo.."
Justin hanya bisa membatin dalam diri. ia masih merutuki dirinya karena melakukan hal bodoh tadi siang. matanya pun tidak sanggup untuk mentap wajah Sera terlalu lama.
"Sera pulang kapan ? kata Jussa kalau ada kami, Sera mau lama di London?"
"oh engga pah. palingan besok Sera minta tolong Jussa untuk anter Sera pulang. Sera gak enak nanti ngerepotin kalau lama-lama disini.."
"its okey sayang. mama senang Sera disini. mama kan gak punya anak perempuan. mama mau ngerasain hang out sama anak perempuan.."
"iya mam, Sera juga mau begitu. tapi Sera juga harus ngerjain laporan perusahaan. kalo ditinggal sehari aja nanti jadi numpuk. coba itu anaknya disuruh cari pacar mam. jangan jomblo lama-lama.."
"susah sekali Sera. mama gak tau tipikal Jussa yang seperti apa. dia bilang , dia lagi senang dengan statusnya sekarang.."
"cari yang kayak gimana sih Jussa ?"
"kayak lo Ser. gue gak tau sejak kapan gue punya perasaan terlarang ini. tapi , kalau gue boleh milih. gue mau lo.."
"heloo... Jussa ..!! kenapa jadi bengong ?"
"ah.. engga. udah lah. kenapa jadi tiba-tiba bahas pasangan ? nanti juga kalo udah waktunya, masa iya gak punya pacar. aku masih normal mam.."
mereka tertawa bersama mendengar ucapan Justin. mata mama Brie tidak melepaskan pandangannya ke arah Sera. ada yang berbeda dengam raut wajahnya Sera.
"Sera...kau baik-baik saja ? wajahmu pucat sayang.."
Justin sontak melirik ke arah Sera. benar saja, wajah Sera pucat. tidak seperti tadi siang. walaupun nampak lelah, namun tidak pucat.
"Ser? lo sakit ? apa yang lo rasa Sera ?"
"gue gak apa-apa. its okey mam. Sera baru bangun. jadinya agak kumel. belum cuci muka, belum make up. gimana kalau kita dinner diluat malam ini ? kayaknya seru.."
"Sera... benar kamu baik-baik saja sayang ?"
"its okey mam. Sera mandi dulu ya sebentar.."
Sera pergi kembali ke kamar Justin untuk mandi dan bersiap. sementara Justin yang masih memikirkan Sera, dengan kesadaran penuh menghubungi Nathan.
"kenapa ?"
"Sera pucet banget Nath. dia baru banget bangun tidur."
"udah makan ? dia udah minum obatnya ?"
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍