happy you...

28 7 0
                                    

Justin :" guys.. look !!! What are you doin' Mr. Tjoe ? "

pagi ini Justin mengawali chat nya bersama grup timnas. fans yang kemarin bertemu Nathan, mengunggah salah satu foto mereka saat bertemu. sudah dipastikan, lengkap dengan boneka lebah besar yang "digendong" Nathan. Justin seperti biasa, ia selalu senanh membuat keributan di grup.

Sananta :" Nathan. kau ini apalagi ?"

Rafa :" Gue tahu siapa pelakunya..."

Nawi :" ponakan gue mau boneka ya Than ? tapi ga expect bakal segede itu juga.."

Ivar :"menyala Sera ku 😅🤣"

Arho :" koyok e aku wes nyerah duluan nek besok disuruh ngasuh anak e Tejo walaupun cuma 1 hari..."

Justin :"hitungan menit, fyp Than di sosmed.."

Ferari :"hilang sudah harga diriku - Nathan.."

Nando :"Sera astaga deeeekkkk. berulah apalagi dia.."

Nathan :"no, boneka lebah itu cuma permulaan. you have to see this.."

Nathan mengirim foto saat dirinya, Sera dan boneka besar itu berada didalam bioskop tanpa ada orang lain yang ikut menonton. ia juga mengirimkan bukti pembayaran sewa satu bisokop hari itu.

Nando :"Demi apapun Tejo gue minta maaf banget Sera nyusahin. astaga. buat apaan sewa satu bioskop begitu..."

Rafa :" circle Ale terpantau old money style kayaknya.."

Ivar :"two thumbs up, Bro..!"

Justin :" gue gak suka bau bau bucin. tapi kali ini gue dukung lo Tjoe.."

Sananta :"gak ada lawannya abang satu ini. kecuali suruh nendang penalti, baru ciut.."

Ferari :"santana ini jempolnya minta dipatahin emang.."

Nawi :" aku suka Sera, tapi aku gak sanggup kayak Nathan.."

Arho :" jooohh. jauh Wi, Nawi..!"

Nathan :" dia berpegang teguh sama pendirianya buat bawa masuk boneka itu ke studio. tapi kan gak bisa. daripada ngambek panjang, ga ada cara lain.."

Rafa :"kali ini beneran nama Striuck di Ale bakal gue ganti Tjoe.."

Nathan :"bedebah..!"

percakapan berakhir setelah Nathan membalas dengan mengumpat. apakah dia kesal ? tentu tidak. ia hanya tertawa membacanya. ia meletakkan ponselnya lalu mengusap pipi Sera dan membangunkannya untuk sarapan.

"morning, baby girl.." ucap Nathan sambil tersenyum saat Sera membuka matanya.

" kenapa iseng ? aku masih ngantuk." senyum Nathan berubah menjadi tawa saat Sera marah karena tidurnya diganggu.

" sarapan dulu sayang. nanti lanjut tidur lagi. atau mau nambah stay nya ?" ucap Nathan.

" emang boleh ?" tanya Sera balik.

" sure. tapi ini lumayan jauh dari training ground. jadi aku bakal berangkat lebih awal dan pulang lebih telat kayaknya.." jawab Nathan.

" kenapa bisa gitu ? ga mau nemenin aku ya ? bilang aja, gak usah alasan.." Sera nampaknya kesal. Nathan tertawa melihat wajah cemberut Sera. ia nampak begitu menggemaskan dengan ekspresi seperti itu.

" ya makanya, ayo bangun. kita sarapan. habis itu kita pulang yaa. besok kita habisin waktu bareng, aku masih libur besok. okey." Nathan mengacak pucuk kepala Sera.

"gendong..." ucap Sera.

" hah ?" Nathan terkejut mendengar ucapan Sera.

" aku mau digendong dibelakang kayak boneka yang kemarin." pinta Sera yang mengundang tawa keras Nathan. ia pun memposisikan tubuhnya lebih rendah membelakangi Sera. lalu menghendongnya menuju kamar mandi , Nathan juga menyiapkan baju ganti untuk Sera. setelah selesai mandi ,mereka turun untuk sarapan. Nathan masih menggendong Sera di punggung nya. Ia menikmati momen momen berharga seperti ini. apalagi Sera terlihat bahagia dengan apa yang dilakukannya

selesai sarapan, mereka bersiap untuk kembali ke kamar dan membereskan barang bawaan mereka. Nathan membereskan semuanya. ia tak mengizinkan Sera untuk beberes. Sera yanh sedang duduk di sofa dekat jendela, berjalan perlahan mendekati Nathan. ia memeluk Nathan dari belakang. Nathan menghentikan aktifitasnya saat tangan Sera melingkar di tubuhnya. jantungnya berdegup lebih kencang, ia menelan salivanya, bibirnya terasa kering. Nathan berusaha menahan segala keinginannya semenjak Sera hamil. ia tak ingin membuat Sera "kelelahan" .

" kenapa sayang?" tanya Nathan dengan suara beratnya. Sera tak menjawab, ia hanya semakin mengeratkan pelukkanya. ia menghirup dalam aroma tubuh maskulin suaminya itu.

"Sera, kenapa ?" tanya Nathan sekali lagi.

" i miss you, Nath. can I have you, now ?" ucap Sera dengan terbata. Tubuh Nathan seketika terasa panas, darah rasanya mengalir dengan cepat ke seluruh tubuhnya. ia melepaskan tangan Sera dan membalik badannya.  ia menuntun Sera untuk duduk di tepi kasur dan berlutut menghadap Sera.

" Sera, aku takut melakukanya.." ucap Nathan sambil menatap dalam kedua mata Sera.

" i'm okay, Nath. can we just do it right now ?" Sera menangkup wajah Nathan dengan kedua tangannya. ia kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Nathan. pertahanan Nathan runtuh. ia tidak bisa menahannya kali ini. ia pun membalas ciuman Sera dan melumat bibirnya. ia lalu menggendong Sera naik ke atas ranjang dan menghabiskan waktu disana sebelum pulang.

...........................

Nathan merasakan mood Sera berubah semenjak mereka pulang dari hotel. Sera menjadi lebih lembut dan banyak tersenyum. ia sempat berfikir, apakah Sera yang suka marah-marah belakangan ini karena "kebutuhannya" tidak terpenuhi ? atau pure karena hormon kehamilannya saja ? entahlah, tapi yang jelas saat ini Nathan sedikit bisa bernafas lega karena Sera tidak tantrum.

" can we have dinner there ?" ucap Sera saat mereka melewati resto yang berada disebrang mereka.

"sure.." Nathan lalu memutar setir mobilnya menuju restoran yang ditunjuk Sera. mobil Nathan memasuki area parkir restoran tersebut. mereka lalu masuk ke dalamnya dan memesan makanan.

"can I have this, this, and this ?" tanya Sera pada pelayan yang membuat Nathan heran.

" kamu bisa habisin semuanya , Sera ?" tanya Nathan. Sera hanya mengangguk. Nathan kemudian ikut memesan makanan. pelayan pergi setelah mencatat pesanan mereka.

Nathan tertawa kecil saat pesanan mereka datang. ia tak habis pikir, kenapa bisa Sera memesan makanan sebanyak ini ? Nathan khawatir ia akan menjadi sasaran empuk Sera untuk menghabiskannya.

Namun, perkiraan Nathan salah. Sera makan dengan lahap kali ini dan hampir menghabiskan makananya. Nathan tertegun saat Sera menyuap suapan terakhir dari piringnya. ia tertawa lalu mengacak pucuk rambut Sera.

" good job. makan yang banyak yaa. maaf tadi bikin kamu capek.." ucap Nathan. muka Sera memerah saat mendengar ucapan Nathan. sejujurnya Sera malu saat ia memintanya terlebih dahulu. namun Sera tak punya pilihan lain selain mengatakannya terlebih dahulu.

selesai makan, mereka bergegas kembali kerumah untuk beristirahat. Wajah Sera berseri seri sedari tadi pagi. Nathan terus tersenyum memandangi wajah Sera yang terlihat bahagia hari ini.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now