lets talk about our memories...

41 7 2
                                    

rumah Nathan ramai pagi ini. Sera dan Mrs. Romejo sibuk menyiapn sarapan. sedangkan Kiara sibuk merapihkan meja. kemana perginya para lelaki itu ?mereka sedang asik bermain mini soccer dihalaman belakang. selesai masak, Sera menyiapkan makanan diatas meja dibantu Kiara dan Mrs. Romejo. mereka menyiapkan makanan sambil bercengkrama.

" Kiara, sudah berapa minggu sayang ?" tanya Mrs. Romejo.

" 8 minggu mom..." jawab Kiara.

" kalau Nou berapa mom ?" tanya Sera.

" ah sepertinya sama. mom rasa bisa berdekatan nanti lahirnya.." Mrs. Romejo tersenyum.

" tahun depan, ramai sepertinya. Ale sudah 1 tahun, sudah mulai berlari kurasa. ada anak Yara, anak Nou..." ucap Sera dengan sumringah. Kiara tersenyum memperhatikan raut wajah Sera.

" mom... aku rasa, Sera sudah benar-benar menerima semuanya.." Kiara berbisik pada Mrs. Romejo.

" syukurlah.. mom khawatir Kiara. mom takut Sera masih terus memikirkan semua yang terjadi. mom takut Sera merasa bahwa Tuhan tidak adil padanya.." ucap Mrs. Romejo.

" mom.. Sera itu wanita kuat mom. Kiara yakin, Sera bahagia sekarang. jadi kita juga harus bahagia ya mom. supaya Sera gak sedih.." Kiara mengusap punggung tangan Mrs. Romejo yang dibalas senyuman.

" waktunya sarapan boys.." teriak Mrs. Romejo.

Nathan, Nando dan Mr. Romejo menghentikan aktifitas mereka bermain bola. mereka berjalan bersama menuju meja makan. banyak pujian terlontar dari mulut para lelaki itu.

" amazing womens and amazing breakfast.." ucap Mr. Romejo.

" nah.. ini baru sarapannya orang Indonesia. akhirnya ga makan roti, sereal dan temen-temennya..." ucap Nando.

sedangkan Nathan hanya tersenyum bahagia menatap Sera. ia melangkah maju mendekati Sera dan  memeluknya dari belakang seraya berbisik padanya.

" terima kasih sarapannya sayang.." Nathan lalu mencium pipi Sera. mereka lalu duduk dikursi masing-masing dan menyantap sarapan bersama. sarapan yang sangat jarang terjadi. karena beda negara, beda benua dan beda jadwal. maka dari itu mereka berusaha menikmati waktu bersama dengan sebaik-baiknya.

setelah sarapan, mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah taman terbuka ditengah kota. cuaca cukup sejuk hari itu. udara segar yang nyaris tidak pernah ditemui Nando dan Kiara di Jakarta. Kiara sangat senang bisa menikmati cuaca yang sangat membuat nyaman.

"kalo kita tinggal disini, enak banget kayaknya yang.." Kiara berjalan sambil menggandeng tangan Nando.

" aku harus main satu klub sama Tejo, gitu ?" tanya Nando.

" maybe.. kamu ga ada kepikiran untuk abroad ?" tanya Kiara.

" aku belum kepikiran kesana. tapi kalau ada tawaran, aku bisa pertimbangin lagi. main di liga Inggris itu susah sayang. Sepak bola Inggris itu jadi kasta tertinggi di liga sepak bola. kamu bisa lihat kan gimana berjuangnya Nathan.." jelas Nando.

Kiara hanya mengangguk mendengar penjelasan Nando.

hamparan rumput hijau luas ditepi sungai memanjakan mata mereka seolah olah menjadi salah satu therapy untuk pikiran mereka. ada beberapa keluarga juga yang datang kesana. anak-anak bebas bermain dan berlarian kesana kemari. Sera senang melihat pemandangan itu. hatinya menghangat. memori masa kecilnya seperti berputar kembali di kepalanya. senyumnya tidak memudar. angin sejuk menerpa rambut hitam pendeknya. hidungnya sedikit memerah karena tertiup angin.

Sera berjalan ke arah Nando. ia merangkul tangan Nando dan bersandar padanya.

" dulu kalau aku jatuh pas lari-larian, abang pasti marahin aku. tapi abis dimarahin, pasti abang obatin luka aku..."

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now