Pengadilan Konoha Chap.10

592 46 0
                                    

Hallo semua. Aku ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembaca yang rajin vote dan tinggalin komentar di setiap chapter 😭 so thank you. Juga terkhusus yang sudah berkunjung ke Karyakarsa dan bersedia membaca karyaku disana.❤️❤️

Kontribusi kalian sangat membuat author termotivasi dan semangat -halu- #nulis maksudnya 🤭. Aku akan berusaha bikin karya yang lebih baik lagi kedepan.

Selamat membaca...
*****
Saksi 4—InoShikaChou (1)

Pagi itu di kantor Hokage, Shikamaru Nara memanggil trio legend Konoha InoShikaChou beserta tim terbaik Konoha, Tim 7, Boruto Sarada Mitsuki ke ruangannya.

Tak ada yang tau alasan mereka di panggil sepagi itu oleh Hokage ke-8 Konoha. Begitu pula anak dari Hokage ke-7, Boruto Uzumaki tak mendapat bocoran apapun dari sang Tousan yang masih asik tidur di kamarnya pagi ini.

Boruto berjalan bersama Sarada dan Mitsuki. Masih mengusap matanya yang mengantuk.

"Matahari pun belum tampak." Gerutu lelaki kuning itu.

"Berhenti mengeluh, Boruto." Sikap otoriter Sarada pun sudah di mulai sepagi itu. Boruto meneruskan gerutuan ya dalam hati. Bahkan setelah dunia damai pun dirinya tidak bisa tenang sesaat.

"Aku yakin ada misi yang menarik Boruto." Mitsuki bersikap optimis.

Boruto ingin berharap begitu, tapi...

*
*
*

"MEMBERSIHKAN ONSEN??????" Suara nyaring Boruto dan Sarada menggema.

"Kenapa aku harus melakukan tugas rendahan seperti itu." Kata Boruto.

Shikamaru mendengus. Dia seperti tak asing dengan kalimat yang di ucapkan Boruto.

"Kau menyuruh kami mengerjakan tugas seorang genin huh?" Sarada tersulut emosi. "Aku tidak berlatih sekeras ini dan menjadi pahlawan desa hanya untuk membersihkan Onsen Hachidaime-sama."

Boruto mengangguk, Lelaki itu juga berfikir hal yang sama seperti Sarada. Mitsuki hanya tersenyum simpul melihat kelakuan dua partnernya yang selalu tampak serasi itu.

"Maaf memgecewakan kalian. Tapi aku harus mengingatkan kalian -yang memang- masih genin hingga pelantikan Minggu depan." Shikamaru berkata lelah. Siapa yang tak lelah setelah begadang semalaman dan harus menghadapi dua anak yang tak pernah bersyukur.

"Ck, Sebagai Shinobi harga diriku banyak di korbankan. Tugas kita tak lebih membanggakan dari kepolisian Konoha. Tau begitu, aku lebih baik menjadi polisi saja." Kata Sarada lagi-lagi mengeluh.

"Dan menyerah pada impianmu menjadi Hokage?" Tanya Shikamaru provokatif.

Sarada menggeram. Tangannya mengepal kuat di samping tubuhnya.

"Kenapa harus kami? Kau kehabisan stok genin Old Man?" Tanya Boruto.

Shikamaru tampak puas dengan pertanyaan Boruto. "Terimakasih sudah bertanya, Boruto. Sejujurnya Ya. Seluruh genin kurang mendapat pelatihan selams peranh. Jadi, selagi Konoha masih berbenah usai kekacauan peperangan terakhir. Aku menyerahkan setiap misi pertempuran kecil pada mereka. Dan karena kalian terlibat dalam peperangan itu. Dan terutama kau Boruto yang sedikit memiliki peran dalam memicu pertempuran melawan Otsutsuki. Aku ingin menghukummu dengan misi ini."

Sarada mengacungkan tangan tepat di depan Boruto. "Kau menghukumnya kenapa melibatkan aku? Aku banyak berkorban untuk Konoha selama perang. Bahkan rela di cap sebagai putri pengkhianat." Sarada bersungut-sungut.

"Kau harus setia kawan Sarada." Ucap Boruto pelan.

Sarada menoleh membuat lelaki itu sedikit takut, Boruto bergeser ke Mitsuki mengalihkan pandangannya dari Sarada.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang