Hallo.. Aku kembali... Apa kabar? Blom lumutan kan kalian? 🤭
Mohon maaf baru Up sore ini ya..Langsung aja ke cerita deh 👇👇
Enjoy~
*****Sarada tidak yakin dimana mereka berada. Dia berbaring di sebuah kamar penginapan minimalis tanpa jendela. Ruangan itu terlalu mewah jika di bandingkan markas gubuk Boruto saat pertama kali mereka bertemu, tapi juga terlalu sederhana untuk kamar penginapan di desa kabut sebelum Sarada kembali ke Konoha.
Tangan dingin Boruto menyntuh pipinya, Sarada terkesiap saat lelaki itu memutus perhatiannya pada sekitar.
"Lihat aku, Sarada." Sarada memerah mendengar permohonan Boruto yang berada di atasnya, menundihinya. "Jangan palingkan wajahmu."
Boruto kembali menyatukan bibir mereka, Sarada merasa kebas karena lelaki itu terus menggigitnya membuat bibir itu membengkak merah. Gadis itu mengernyit tak nyaman ketika Boruto kembali memberi luka baru disana sebelum menjilat darahnya kembali.
"Hm.. Boruto." Sarada menjauhkan wajah mereka. Bibirnya berdenyut menyakitkan sementara lelaki itu masih terus ingin bermain disana. "Cukup! Kau vampir? Kenapa terus menggigit bibirku dan menjilat darahnya?"
Boruto tak melepaskan tatapannya menelusuri wajah Sarada. Mengusap darah yang tertinggal di bibirnya. "Aku akan terus menggigitmu sampai kau menyesal membiarkan lelaki lain menyentuh milikku."
"Milikmu?"
"Ya!" Iris biru itu beralih pada Onyx Sarada. "Kau milikku. Kenapa kau melakukannya? Ada banyak cara untuk kembali ke Konoha tanpa mengorbankan dirimu."
Sarada melongo. "Maksudmu mengorbankanmu? Maaf, kau pasti sangat kesakitan walau Momoshiki sudah menyembuhkan luka itu. Tapi tetap saja kau pasti merasakan sakitnya saat ku tikam. Maafkan aku Boruto."
Sarada benar-benar bodoh melupakan fakta itu. Bagaimana dia bisa melihat Boruto hanya sebagai objek yang dapat sembuh sebagaimanapun dia melukainya. Boruto juga manusia yang peka dengan rasa sakit. Gadis itu berkaca-kaca mengelus bekas tusukannya di dada Boruto.
"Aku tak akan mengeluh dengan luka kecil seperti itu Sarada. " Boruto meraih tangan Sarada. Sarada mendongakkan wajahya. "Kau tau seberapa gilanya aku memikirkan kau mengkhianatiku. Rasanya aku lebih baik mati saja ketika kau membiarkan Kawaki menciummu seenaknya. Kau bertanya apa aku sakit? Ya! Kau menbuatku sakit karena meraih tangan lelaki lain dan meninggalkan ku."
"Aku meninggalkan surat pada Gamaru untukmu—"
"Kau harusnya mendiskusikan ini denganku dulu, Sarada." Boruto menghela nafas berat.
Kekalutan Boruto dapat Sarada rasakan. Dia sungguh tak berfikir lelaki itu begitu bergantung padanya. Sarada tak menyangka Boruto sebegitu menghargainya. Tangannya terangkat memeluk leher Boruto. Berbagi kesedihan yang mereka rasakan.
"Aku tidak tau Boruto. Aku tidak tau tindakanku lebih menyakitimu dari pada tikaman kunai itu. Maafkan aku. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi."
Sarada pernah mendapat petuah dari Chou Chou soal lelaki. Chou Chou bilang, 'Jangan pernah mengutarakan perasaanmu apalagi memeluknya dengan segenap jiwamu saat kau hanya berdua dengan seorang lelaki di sebuah ruangan yang tertutup. Kalian akan menyesalinya.'
Sarada melanggar segalanya, bersama Boruto, di atas ranjang, di dalam ruangan tertutup yang hanya ada mereka berdua. Tapi Sarada dapat meyakini, jika dirinya tak akan pernah menyesali segala kenikmatan yang mereka lakukan sekarang.
*****
Sarada berbaring menyamping sementara Boruto memeluknya dari belakang. Tangan Lelaki itu bertengger pada gunung kenyal dan milik Sarada. Tak hentinya bermain kecil disana. Menyulut gairah gadis yang hampir pingsan setelah 3 ronde yang mereka lakukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/374811752-288-k336621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)
Fanfic21+ Rated M. Kumpulan Short Story Boruto Sarada Buku ke-1 2024 Disclaimer. Boruto dkk hanya milik Masashi Kishimoto & Mikio Ikemoto Alur cerita murni karangan Author. No Plagiat!! List: 1. Come Back To You (End) 2. Boruto's Wet Dream (End) 3. Sarad...