Chapter 3. Fallin For You: Si Cantik Yang Mengakhiri Segalanya.

674 72 17
                                    

Boruto sedari awal tak dapat mengalihkan pandangannya pada Sarada. Inojin benar, gadis itu sangat amat jauh berubah.

Dari mana dia dapatkan Aura mendominasi yang membuat semua orang yang menatapnya terkesima?

Pertanyaan Boruto langsung terjawab saat dari arah pintu masuk, Tuan dan Nyonya Uchiha tiba, menghampiri mereka yang duduk di ruang makan.

Uchiha Sasuke dengan tatapan datar yang mirip dengan Sarada, sementara Uchiha Sakura dengan senyum secerah mentari yang membuat aura kecantikannya menguar walau di usianya yang sudah tak lagi muda, Senyuman itu.. juga seperti Sarada.

Bodohnya Boruto masih bertanya. Sarada tentu mirip dengan kedua orang tua gadis itu.

"Maaf aku terlambat Naruto, Hinata. Rapat Sasuke-kun sangat lama sekali selesai." Sakura mendudukan diri di samping putrinya. Matanya terbelalak senang menangkap sosok Boruto di seberang meja putrinya. "Ya tuhan! Kau Boruto? Bibi tidak menyangka kau akan jadi setampan ini." Sakura memuji terpesona membuat sang pawang berdehem. Wanita itu melirik pada Suaminya yang mode cemburu mendengar istirnya memuji pria lain.

"Apa kabar Bibi, Paman?"

"Hm.."

"Tentu baik, apa kabarmu? Kau tumbuh dengan baik. Ku rasa Bibi Kushina dan Paman Minato masih berbakat mengurus anak. Tak mengejutkan jika Naruto mendapat adik lagi nanti." Sakura terkekeh dengan gurauannya.

"Aku tak masalah mengirim Hima kesana jika perlu. Untuk mencegah mereka membuat adik untukku di usia 50 ini." Ujar Naruto mengingat kemesraan orag tuanya yang tak kunjung padam.

"Apa salahnya dengan adik yang memiliki selisih 50 tahun." Gurau Sakura. Matanya memincing pada 2 muda mudi yang duduk berdiam mengaduk supnya. "Tapi lebih baik jika kau mendapat cucu di usia segini, Benar kan Sasuke-kun?"

Boruto salah tingkah di tatap Sakura menggoda. Lelaki itu melirik Sarada yang tak memberi reaksi apapun. Sibuk dengan supnya. Bahkan gadis itu tak memakannya sedari tadi hanya mengaduk. Boruto menjadi penasaran apa yang ada di pikiran Sarada.

"Apa makanannya tidak sesuai seleramu, Sarada-chan?" Tanya Hinata.

Boruto mengangkat kepalanya terang-terangan menunggu respon gadis itu. Kaa-chan nya memang selalu mengerti jalan pikirannya.

Sarada menatap Hinata, tersenyum sopan dan menggeleng.

"Tidak Bibi, Aku menyukainya."

"Mungkin dia sedang diet agar terlihat cantik di pernikahannya, Hinata." Kata Naruto.

"Tapi Sarada-chan sudah cukup kurus Naruto-kun." Ucap Hinata khawatir. dan Boruto setuju itu, tubuh gadis itu memang body goals. Tapi Boruto bertekat membuatnya sedikit lebih berisi agar tak terlalu terlihat ringkih membuat siapa saja ingin memeluk dan melindunginya.

Boruto menggeleng kan kepalanya.

'Apa yang kau pikirkan, Boruto!'

"Kau bisa sakit, Sarada. Mama dengar, kau melewatkan sarapan tadi pagi."

"Aku sarapan di kantor." Kata Sarada menenangkan orang-orang.

"Sebenarnya.. eumm.." Sarada berbicara menarik perhatian seluruh orang di meja itu. "Aku ingin membatalkan pernikahan ini."

.

.

.

"APAA??"

Boruto menggebrak meja, tanpa sadar berteriak mengagetkan seluruh orang, bahkan pelayan yang baru akan menaruh makanan penutup di meja. "Eh!, Maksudku, kenapa?" gagapnya.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang