Sayembara Konoha Chap.6

717 55 3
                                    

Sebulan sekali, dalam rangka untuk mempererat hubungan masyarakat Konoha. Hokage memberikan pesta perayaan untuk seluruh warga.

Seperti malam itu, walau di tenda pengungsian yang minim fasilitas. Warga Konoha tampak menikmati sajian makanan dan hiburan disana.

Sarada bersama para wanita berkumpul di antrian stand kue manis. Tentu karena ajakan Chou Chou yang sangat bersemangat sedari acara ini di mulai sore tadi.

"Lihatlah cake coklat itu sangat membangkitkan semangat ninjaku." Ujar wanita eksotis dengan mata berbinar itu.

Sumire dan Sarada hanya tersenyum di belakang Chou Chou.

"Kau akan semakin gendut jika memakan semua itu." Suara Inojin mengintrupsi Chou Chou yang sudah membuka mulutnya lebar-lebar dengan cake terarah kesana.

Sarada terkesiap melihat di belakang Inojin terdapat Boruto dan Shikadai. Tanpa di ketahui orang-orang, Boruto mendekatkan diri, berdiri di sebelah Sarada. Menyentuh punggung tangan Sarada dengan tangannya.

Wajah Sarada memerah. Boruto menyeringai kecil melihat rona merah samar yang tertutup gelap malam itu.

"Apa kabar, Boruto-kun." Sumire menyapa dengan senyuman manis.

"Oh, Inchou. Aku baik, kau sendiri?" Boruto bertanya balik. Sumire tentu tau itu pertanyaan basa-basi. Dengan jarak sedekat ini, Gadis bersurai ungu itu dapat dengan jelas melihat jari-jari besar Boruto melilit menggoda jari-jari mungil Sarada yang bergerak gelisah.

"Seperti yang kau lihat." Kata Sumire. "Oh ya, aku dan ChouChou juga akan mengikuti kompetisi itu." Sumire bersemangat.

"Sungguh?" Boruto, Shikadai, dan Inojin terkejut mengucapkan kata itu serempak. Ketiganya dengan kompak menatap Chou Chou dengan mimik tak percaya. Gadis itu bahkan sedang menatap makanan-makanan itu seakan makanan itu cinta sejatinya, membuat ke tiga lelaki itu terheran kepada siapa Chou Chou bertaruh.

Merasa ditatap aneh, Chou Chou menoleh "Orang tuaku menyuruhku. Jangan terlalu senang Boruto. Walau kau semakin tampan sekarang, kau tetap bukan typeku." Kata Chou Chou menjelaskan tatapan bertanya mereka sembari mengibaskan rambut coklatnya. "Jangan bersedih karena aku menolakmu ya." Lanjutnya lagi mengedipkan sebelah matanya.

Alis Boruto berdenyut mendengar kata-kata yang terlampau percaya diri itu. "Ya.. Terimakasih sudah menolakku." Gumam Boruto.

Sarada terkekeh kecil melihat wajah aneh Boruto, membuat Boruto berpaling ke arahnya.

"Ada yang lucu?" Tanya Boruto mendengus sebal.

Sarada menggeleng. "Tidak.. Tidak ada."

"Kalian bertaruh untuk siapa? Boruto atau Kawaki?" Shikadai yang masih penasaran bertanya pada ke tiga gadis itu.

"Dia bertaruh untukku." Boruto menyengir lebar mengangkat tangan Sarada yang berada dalam cekalannya dengan bangga. Sarada tampak panik menarik turun tangan mereka.

"Apa yang kau lakukan." Desis Sarada menoleh ke kanan kiri, seakan takut ketahuan.

Boruto mengerutkan alisnya. "Kenapa reaksimu begitu?" Tanya Boruto tak suka. Sarada terlihat seperti sedang berselingkuh dengannya bukan seperti kekasihnya.

"Sudah ku bilang aku melakukan ini untuk terlepas dari bayang-bayang orang tuaku. Jika kau terang-terangan seperti ini, percuma saja. Mereka akan punya opini negatif baru untukku." Gerutu Sarada.

Boruto mendelik "Aku tidak peduli pada mereka Sarada."

Shikadai menggeleng dengan ekspresi malas. 'Hanya orang bodoh yang tidak dapat melihat keberpihakan Boruto. Dan orang super idiot yang berfikir bisa menang melawan Sarada.' Shikadai membatin.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang