Kembali Padamu Chap.2

3.3K 140 0
                                        

!!!21++!!!

Luka di lengan lelaki itu menganga lebar. Sarada sudah menghentikan pendarahan yang ada. Mencuci bersih lukanya dan menyiramkan alkohol agar tak terjadi infeksi.

"Sepertinya butuh jahitan." Gumam Sarada memeriksa.

Sarada mengeluarkan jarum suntik. Memasukan obat bius di sana, menyuntikan pada sekitar lengan terluka itu. Boruto hanya memperhatikan, sejak saat mereka masuk ke dalam kamar, sejak saat gadis itu memintanya duduk di tepi ranjang dan mengeluarkan kotak perlengkapan medis mendiang Mamanya.

"Jangan biarkan terkena air." Kata Sarada

"Tapi aku harus mandi, tubuhku penuh lumpur." Mata Biru itu menatap datar, berkata tanpa ekspresi. Sarada menelan ludahnya, semakin lama, Boruto sungguh mirip dengan Papanya ketika pertama Sarada bertemu saat diam-diam mengikuti Nanadaime. Rasa mengigil di tubuh Sarada serupa saat Sasuke mengarahkan pedang pada dirinya, tapi disini, Boruto tak mengarahkan pedang, hanya tatapan mata biru itu yang bak menghujamnya. "Bantu aku mandi."

"Baikla— eh.. Apa?" Sarada yang terkesima dengan perasaan masa lalunya terkejut dengan permintaan Boruto. Wajahnya memerah keseluruhan.

"Kau mendengarnya." Boruto berdiri menarik Sarada ke kamar mandi mereka.

Sarada kelabakan saat lelaki itu dengan santai melepas seluruh pakaiannya di hadapan Sarada tanpa canggung. Boruto langsung masuk ke bathtub yang sudah Sarada siapkan air hangat sebelum mengobati lukanya. Lelaki itu menoleh.

"Kemarilah.." Perintahnya.

Sarada berkali kali menelan ludahnya. Membelakangi Boruto, melepas seluruh pakaiannya. Sarada membalikkan tubuhnya menutupi asetnya dengan tangan seadanya. Dia canggung, sudah 8 bulan lalu mereka tak se intim ini. Seluruh gerakannya tak luput dari pantauan lelaki itu yang tampak menatapnya dingin, tak terpengaruh.

"Aku tak bisa menggosok punggungku dengan satu tangan, Sarada." Boruto berkata tak sabar. memajukan duduknya di tengah bathtub. Sarada mengerjap, langkahnya pelan masuk ke dalam bathtub itu di belakang Boruto. Gadis itu sedikit lega karena lelaki itu tak lagi menatapnya intens.

Sarada melakukan tugasnya dengan baik, Air hangat itu sedikit mendingin saat busa sabun memenuhi bathtub itu. Boruto berbalik tiba-tiba, mengambil alat penggosok di tangan Sarada. Sarada terkesiap.

"Berbalik, aku akan menggosok punggungmu."

"Eh? Kau-" Sarada tak sempat protes, Boruto dengan mudah membalik tubuhnya. Bulu kuduk Sarada meremang ketika lelaki itu menarik pinggangnya merapat padanya hingga Sarada duduk di pangkuan lelaki itu.

Sarada tak bodoh untuk menyadari benda keras yang mengganjal yang dia duduki. Gadis itu melirik pada Boruto yang menyibukkan diri dengan menggosok punggung gadis itu.

Netra biru itu menggelap seperti setiap kali mereka melakukannya. Sarada menyadari nafas Boruto memberat. Ketika tangan Boruto yang di pinggangnya merambat ke perut, serta alat penggosok itu mengarah ke dadanya, menggesek puncaknya, Sarada terpekik.

"B-boruto."

Mendengar itu, Boruto justru menjatuhkan alat penggosok itu tenggelam di air dan menangkup buah dada Sarada di tangannya. Memerasnya lembut.

"Nghh~" Lenguhan itu meluncur tak dapat tertahan begitu di bawah sana Boruto bermain dengan miliknya.

"Bersandar padaku." Bisikan Boruto bagai kalimat magis yang langsung di turuti Sarada. Tubuhnya lemah di dada lelaki itu menikmati sentuhan-sentuhan yang menggetarkannya. Tangan Sarada bepegangan pada lengan Boruto.

"J-jangan.." Wajah Sarada berdera kepanikan

"Hm?"

"Ja-ngan terkana air. Tanganmu Uhhh oh~." Sarada mendapat pelepasannya terkulai lemas. Boruto mendengus Sarada terkesima saat sudut bibir lelaki itu terangkat. Itu pertama kali dalam 2 tahun lelaki itu tersenyum -lebih tepatnya menyeringai lucu karena Sarada masih sempat mengkhawatirkan lengannya yang terluka.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang