Chap. 4 Yuki No Hana

496 60 10
                                    

21++ Ada di Karyakarsa ♥️
Enjoyy~~

*****
*****

Di dalam sebuah kamar di kediaman putra mahkota. Kedua manusia tanpa sehelai benangpun berpelukan rapat menghalau hawa dingin yang masuk. Perapian tampak menyala berkobar-kobar mencoba membantu menghangatkan ruangan saat seorang wanita dengan gaun elegannya masuk ke dalam kamar itu.

Wanita itu, Hinata, baru saja kembali dari pesta kerajaan. Dia berjalan mendekat ke arah ranjang dimana Boruto dan Sarada berada, menatap kedua pasang manusia yang terlelap dalam tidur mereka. Boruto memeluk Sarada yang terbaring nyaman berbantalkan lemgannya. Tanpa menyadari seseorang memperhatikan mereka dengan sorot tak terbaca.

Tanpa ekspresi, Hinata meraih selimut tebal di bawah kaki Boruto dan menariknya untuk menutupi tubuh telanjang ke dua anak itu. Sebelum berbalik kembali menutup pintu kamar putranya.

"Yang Mulia.." Pelayan dan Pengawal yang masih berjaga menunduk hormat. Hinata menatap mereka datar.

"Jangan dekati kamar putra mahkota malam ini hingga besok pagi, sebelum dia terbangun dengan sendirinya. Mengerti!"

"Haik.."

Dengan anggun. Hinata berjalan keluar dari kediaman putra mahkota. Pelayan setianya memayunginya dari butiran salju yang jatuh. Hinata berhenti melangkah begitu sampai di depan kediamannya.

"Ada apa. Kogo-Heika?"

Hinata menunduk dengan aura dingin yang mengalahi butiran salju di tanah. "Apa aku harus memisahkan mereka? Itu yang terbaik, bukan?"

Pelayan itu menatap tak mengerti. Permasuri negeri ini menggeleng dan tersenyum ramah. "Siapkan kamarku, Hana. Aku sedang tidak ingin tidur dengan Suamiku."

"Eh?! Kenapa Yang Mulia? Itu di larang."

Hinata menggeram. "Aku ingin tidur nyenak malam ini. Dia mendengkur terlalu keras setiap selesai minum-minum. Siapkan Hana. Atau kau mau melihat aku menyiapkan kamar sendiri?"

"Tidak Yang Mulia. Akan saya siapkan." Pelayan itu bergegas melaksanakan tugasnya.

Hinata menatap lurus ke depan. Sibuk dengan pikirannya sendiri ketika bayangan ke dua anak yang kini masih terlelap di kamar yang tadi di kunjunginya kembali hadir dalam kepalanya.

*****
*****
*****

Pagi hari yang cerah di musim dingin. Sinar matahari menghangati bumi yang sejak beberapa minggu ini selalu di jatuhi salju.

Istana tampak sibuk. Dayang-dayang sudah bergegas ada di tempatnya masing-masing, menunggu majikan mereka. Para pengawal berdiri rapih berbaris memulai tugas. Dan Sarada...

Gadis itu menengokkan kepala kekiri dan ke kanan dengan mengenggam gaun pestanya. Memgendap-endap seperti pencuri yang baru saja berburu berlian di istana putra mahkota.

Sarada kabur pagi itu, Dia terbangun dalam pelukan Boruto yang masih terlelap. Merasa malam tadi adalah sebuah kesalahan, Sarada tak sanggup membayangkan reaksi lelaki itu saat bangun nanti. Jadi dia bergegas menerobos semua pelayan yang menatap heran dirinya yang hanya berbalut gaun putih tipis dengan rambut berantakan dan wajah baru bangun tidur.

"Aishh.. Bodoh!" Sarada merutuki dirinya sendiri. Hari ini jadwal berlatih pedang. Setengah jam lagi di istana barat. Sarada harus bergegas sebelum seseorang menyadari keberadaanya yang ganjil di pagi yang sibuk ini.

"Sarada-Gozen." Sarada hampir sampai di asramanya ketika suara lelaki memanggilnya dari belakang. Gadis itu berjengit.

"Konohamaru-sensei." Matilah Sarada. Lelaki itu tampak baru keluar dari asrama laki-laki. Berjalan mendekat ke arahnya.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang