Boruto's Wet Dream

1.2K 59 3
                                    

!!!21++!!!

Diusianya yang menginjak 15 tahun. Boruto merasa perubahan dalam dirinya. Tubuhnya menjadi lebih tinggi, suaranya yang lebih dalam dan juga wajahnya yang semakin matang dengan kedewasaan yang terpancar. Diam-diam Boruto merasa senang dengan semua perubahannya itu. Dia sangat ingin dapat menjadi sekeren Masternya.

Selain fisiknya, Boruto juga berlatih dengan tekun hingga menguasai banyak jutsu baru. Lelaki itu bertekat untuk menjadi Shinobi hebat yang dapat menyelamatkan Konoha kelak dan juga...

Gadis yang membuatnya dapat bertahan dalam setiap tekanan kehidupan yang dia alami hingga kini.

Uchiha Sarada.

Ngomong-ngomong tentang gadis itu, Apa kabarnya dia sekarang? Boruto menerka-nerka perubahan yang juga di alami gadis itu. Apakah rambutnya pendek itu masih sama, ataukah sudah memanjang?

Ah.. Membayangkan wajah Sarada di tengah sesi latihan sore-nya dengan sang Master membuatnya rindu. Dulu mereka sering latihan bersama nyaris setiap hari. Sarada yang menyebutnya bodoh setiap dia tak dapat menguasai tehnik dengan cepat. Sarada yang mengernyit khawatir saat dirinya melakukan tindakan impulsif yang membahayakan dirinya sendiri. Sarada yang tersenyum bangga setiap dia dapat mencapai sesuatu.

Senyuman secerah mentari.

Selama Boruto pergi dari Desa. Boruto banyak bertemu gadis-gadis di sepanjang perjalanannya. Tapi tak satupun dari mereka memiliki senyum seindah milik Sarada.

Boruto menjadi penasaran. Bagaimana jika Sarada melihat perkembangannya yang sangat pesat setelah 3 tahun ini. Apakah gadis itu akan memujinya? Boruto tak sabar mengetahui reaksi Sarada saat mereka bertemu kelak.

"Berhenti menyeringai seperti itu Boruto. Cepat selesaikan latihanmu. Hari sudah gelap."

Sasuke memprotes saat untuk ke 9 kalinya melihat Boruto menyeringai sendiri di antara air terjun tempat mereka berlatih elemen air. Entah apa yang di bayangkan murid satu-satunya itu disana.

"Haik.." Boruto menjawab dan menormalkan ekspresinya kembali. Jika sampai Masternya mengetahui apa yang di pikirannya, Boruto yakin tanpa efek zenno sekalipun, Sasuke akan dengan suka cita membunuhnya. Tentu saja karena Boruto berani mengkhayalkan putri tunggal lelaki Uchiha itu.

"Cepat selesaikan dan kembali ke tenda." Sasuke menatap sekilas sebelum meninggalkan tempat itu untuk lebih dulu kembali ke tenda mereka tak jauh dari sana.

Boruto berfikir untuk berlatih sedikit lagi tapi matahari turun dengan cepat. Cahaya bulan dan kunang-kunang menyinari sekitarnya. Sungguh tempat yang bagus yang Masternya pilih sebagai tempat latihan mereka.

Melepas kaos yang basah karena bermain di sungai seharian. Boruto berjalan ke daratan. Semak-semak ilalang begitu tinggi menutupi area sungai itu dengan area tenda mereka berkemah. Boruto mengambil beberapa barangnya yang tertinggal di bebatuan sebelum berniat menyusul Masternya yang mungkin saja sedang memasak ikan bakar untuk makan malam mereka.

"Boruto.." Suara lembut yang begitu familiar itu terdengar dari belakangnya. Boruto menegang menyadari siapa pemilik suara itu bahkan tanpa perlu berbalik badan.

"Boruto.." Sekali lagi gadis itu memanggilnya lirih. Boruto menghembuskan nafas yang sedari tadi di tahan sebelum memutar tubuhnya.

Gadis itu di sana. Berdiri dengan rompi Chuninnya. Rambutnya, sesuai imajinasi Boruto, memanjang diikat tinggi menampilkan potongan leher jenjangnya yang menggoda pandangan Boruto.

"Oh-Sarada kah?" Suara Boruto memelan. Kakinya bergerak sebelum otaknya memproses mendekati gadis itu.

Sarada mendongak menatapnya yang kini berjarak kurang dari 1 meter. Boruto menyukai proporsi perbedaan tinggi mereka, Boruto lebih tinggi dan Gadis itu tak sampai se-hidungnya. Lelaki itu dapat membayangkan dirinya mendekap gadis itu dengan sangat pas di dalam kukungan lengannya.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang