Pengadilan Konoha Chap.7

518 39 2
                                    

Saksi 3—Uzumaki Kawaki (2)

"Kau sudah menyatakan perasaanmu pada Sarada?!" Pekikan itu mengalihkan seluruh mata para Shinobi yang mengantri untuk mendapatkan informasi misi harian mereka.

Shinobi chunin yang patah hati itu berwajah lesu, menyerahkan setangkai bunga mawar merah yang di tolak nona muda Uchiha beberapa jam lalu kepada rekannya.

"Untukmu saja." Ujarnya menghela nafas berat. "Aku jadi tidak bersemangat mengerjakan misi."

Rekan satu timnya tampak panik mendengar itu. "H-Hey kau tidak boleh seperti ini. Sebagai Shinobi kita harus profesional."

"Aku sudah bilang untuk menyerah saja. Sarada terlalu tinggi untuk level chunin.biasa seperti kita. Satu tim saja tidak pernah, kau pikir dia akaj menerimamu sebagai kekasih?" Satu-satunya rekan wanita mereka berkomentar.

Lelaki yang tertolak itu semakin tertohok mendengar fakta itu. Membuat ke dua rekannya merasa tidak enak.

"Sudah lah. Setelah misi aku akaj mentraktirmu minum. Untuk melepas stress." rekan laki-laki itu merangkulnya, menyemangati.

Setelah mereka berjalan bpergi, Aku yang sejak tadi bersembunyi di undakan anak tangga pun melangkah turun.

"Dia menolak seseorang lagi rupanya." Gumamku menatap punggung laki-laki yang patah hati itu.

Namaku Uzumaki Kawaki. Sejak Nanadaime mengangkatku menjadi putranya aku mengenakan nama Uzumaki sebagai nama klanku. Tapi, walau mengenakan marga terkemuka di Konoha, Aku tak pernah merasa menjadi bagian dari klan ninja elit Konoha. Aku sama seperti mereka, Shinobi biasa yang kebetulan menjadi wadah Otsutsuki dan memperoleh klan terkemuka dari Ayah angkatku.

Namun sialnya, seperti lelaki yang patah hati tadi...

Aku menyukai gadis dari kalangan elite Konoha.

"Chou Chou..." Aku menoleh saat suara yang familiar mendebarkan hatiku akhir-akhir ini menyapa pendengaranku. Gadis itu berlari dengan senyuman terindah yang pernah ku tau ke arah gadis gendut berkulit coklat tak jauh darinya.

"Oi.. Sarada.. Kau akan melakukan misi?" Tanya Chou-Chou.

"Eum..." Sarada mengangguk dengan semangatnya. Tas ranselnya tercangklung di punggungnya. Gadis itu menatap ke arahku, senyuman di bibirnya meredup sedikit.

Aku merasa menyesali sikap ku di masa lalu saat dia menghilangkan senyuman indah itu setiap menatap ke arahku.

"Oh.. Kawaki."

Setidaknya dia menyapa. Batinku menyemangati diri sendiri.

"Kalian akan misi bersama?" Tanya Chou Chou.

Sarada mengangguk mewakiliki. Dan aku hanya bisa menatapnya tak berpaling.

Ya... Aku dengan bodohnya jatuh kedalam pesona Uchiha Sarada.

*****

Aku memiliki banyak kesalahan. Tapi semua ku lakukan untuk melindungi orang-orang yang berharga bagiku. Namun, sepertinya bagi Sarada apapun alasanku, apapun yang ku lakukan tetap tak termaafkan.

"Bisa kau mempercepat jalanmu?" Sarada menoleh dengan tatapan dinginnya.

Dengan sikap acuhku yang natural, Aku mengikuti keinginannya.

"Lagi pula ini hanya misi mudah." Dis melirik sinis. Aku tak salah, tugas kami hanya mengantar gulungan rahasia ke Iwagakure.

Sarada, seperti tak berminat berdebat atau bicara sepatah katapun padaku mempercepat langkahnya.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang