Sayembara Konoha Chap.7

819 47 4
                                    

"Sarada terlalu bersemangat." Sumire berkomentar di ruang tunggu bersama Chou Chou. Melihat ke arah monitor Sarada yang bertanding menghabisi lawan-lawannya kurang dari 10 detik.

Bahkan saat ini, ketika peluit di tiupkan. Sarada tak repot mengaktifkan sharingannya hanya mengelak lalu menonjok persis di wajah gadis yang kemarin membicarakannya di tepi sungai.

"Waw.. 2 detik. Lebih cepat dari saat ujian chunin dulu." Kata Chou Chou.

"Uchiha itu. sungguh tak tertandingi. Kenapa mereka repot-repot mengadakan kompetisi jika hanya untuk menjadi samsak Sarada saja." Seorang lawan Sarada yang baru masuk ke ruang tunggu setelah di papah ninja medis menggerutu.

"Ku rasa dia mendengar kita menggunjingnya saat itu, Suki-chan. Aku bahkan ketakutan hingga sekarang karena waktu itu tak hanya Sarada tapi juga Ayahnya Uchiha-sama disana."

Sumire dan Chou Chou saling tatap.

"Memang apa yang kalian katakan tentang Sarada Eh?" Tanya Chou Chou.

Suki dan temannya terkejut. Mereka tak menyangka ninja elit klan akimichi dan asisten tuan Amado akan menyapa terlebih dahulu. Kedua gadis itu merasa tak enak karena tau jika Chou Chou dan Sumire sahabat baik Sarada.

"B-bukan urusanmu." Ketus Suki.

Sumire tersenyum simpul. Begitu pula Chou Chou yang tampak memggertakan tangannya.

"Kalian begitu pengecut hanya mampu bergunjing di belakang tetapi ketakutan seperti ayam yang akan di sembelih begitu berhadapan dengan Sarada. Cih! Sungguh memalukan." Sumire berkata spontan, membuat mereka menciut.

"Inchou.. Kau menangani pembagian tugas ninja bukan? Ku rasa ada baiknya mereka kau pindahkan ke devisi perternakan. Bersama kerbau dan tumpukan kotoran sapi." Ujar Chou Chou menyeringai.

"Kalian tidak bisa memperlakukan kami seperti ini!" Gadis itu tersudutkan. salah seorang temannya sudah mencicit pasrah menerima apapun keadaan mereka.

"Tentu saja kami bisa—"

"Chou Chou, Inchou.." Suara Sarada dari arah pintu menghentikan kegiatan Chou Chou dan Sumire. Kedua Kunoichi itu menengok kearah Sarada.

Sarada tampak masih segar. Tak seperti orang yang usai menghabisi 35 Kunoichi hebat dalam 5 jam terakhir.

"Sarada.." Baru saja Chou Chou dan Sumire ingin memeluk Sarada. Himawari lebih dahulu datang dari belakang Sarada dan melompat bergelayut di leher gadis Uchiha itu.

"Nee-chan.. Aku senang kau menang." Pekik Himawari.

"Hima. Apa boleh aku kesini?" Sarada berbalik ke arah gadis jincuriki itu.

Hima mengangguk "Onii-chan sejak tadi ingin turun dari tribun. Tapi Otusan melarangnya dengan penjaga-penjaga yang mengawasinya. Dia tak bisa menemuimu hingga pertandingan usai. Jadi aku mengendap-endap saat semua mata tertuju mengawasi Onii-chan." Himawari berkata ceria.

Sarada terkekeh. Mengelus pucuk kepala Himawari. Sarada senang adik bungsu Boruto itu bisa kembali ke mode ceria seperti dahulu.

"Dan lawan terakhirku adalah kau Hima." Kata Sarada.

"Huh? Aku? Kenapa aku? Aku tak ingin menikah dengan Nii-chan ku sendiri." Himawari bergidik. Dia punya Inojin kenapa harus mengurus dua kakak merepotkannya itu.

"Ya, Sarada! Kenapa Hima?" Tanya Chou Chou. Sumire pun menatapnya penasaran.

Sarada berdehem di kerubungi tatapan itu. "Aku menyetujui kompetisi ini untuk membuktikan aku Kunoichi terkuat dan layak menjadi Hokage. Bukan hanya untuk seleksi pernikahan. Dan karena Hima memiliki Kurama. Nanadaime setuju menunjuknya sebagai lawanku di final."

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang