Kembali Padamu Chap.6

866 55 0
                                    

Boruto bersama 10 orang Anbu Konoha bergegas menuju markas organisasi X. Lelaki itu kehilangan banyak waktu ketika menyadari matahari telah terbit. Sesekali lelaki itu mengitari pandangan sepanjang tempat yang di laluinya. Berharap berpapasan dengan Sarada yang memutuskan pulang di banding meneruskan seorang diri.

Ck

Padahal Sarada paling memiliki intuisi dan daya kritis yang kuat diantara tim 7. Entah kemana semua itu. Boruto mendesah, menyalahkan diri sendiri. Tentu Sarada lebih gegabah adalah karena dirinya sendiri.

Paman Shikamaru benar, Mengekang bukanlah cara yang pas untuk melindungi Uchiha Sarada. Boruto harus selalu di sisinya, memastikan gadis itu selalu ada di jarak pandangnya untuk melindungi dari semua orang.

Boruto bertekat, setelah semua ini, Boruto akan mengajukan cuti untuk misi yang mengharuskannya jauh dari desa dalam waktu lama. Atau.. jika memang harus melakukan misi itu, dia akan selalu mengajak Sarada bersamanya.

"Kapten, Nona Sarada.." Seorang Anbu merasakan Chakra Sarada yang melemah berujar panik.

"Aku tau." Boruto menggertakkan giginya. Boruto dapat melihat dengan Jougannya. Karena itu sedari tadi keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Kita harus cepat."

*****

Tangan dan kakinya terikat berdiri membentuk huruf X. Uchiha Sarada masih tampak lemah akibat listrik yang di arahkan padanya. Gadis itu mendecih dalam hati, akhirnya dia mengetahui bagaimana rasanya musuh-musuhnya yang terkena Chidori.

Saat itu, Shin masuk ke ruangan sekap Sarada. Membawa kotak berisi mata milik Papa gadis itu.

Sarada membelalakkan matanya saat lelaki kloning itu mengocok kotak berisi mata Sasuke  yang di pegangnya tertawa bagai psikopat.

"Aku tak menyangka mengambil milik Uchiha Sasuke akan semudah ini. Pertama mata ini lalu kedua putrinya." Shin terkekeh atas ketidak berdayaan Sarada. Shin mendekat pada Sarada berkata provokatif dengan suara rendah di depan wajah gadis itu. "Tubuh Papamu tergeletak bagai bangkai yang nyaris membusuk.. saat aku melakukan apapun padanya."

Sarada melawan. Rasa bencinya memicunya menggerakan tubuhnya yang kesakitan. Sarada mendesis dengan tatapan membunuh.

"Aku akan membunuhmu."

"Oh.. benarkah? ke-10 Shinobi hebat itu saja gagal membunuhku. Kau fikir kau bisa?" Shin tertawa lagi, memekakan di telinga.

"Bukankah seharusnya kata yang kau ucapkan di saat seperti ini adalah 'tolong bebaskan aku' Nona? Sayang sekali ego Uchihamu yang terlalu tinggi itu." Bibir Shin terangkat menyeringai "Sepertinya aku harus menurunkannya."

Lelaki itu memanggil anak buahnya masuk dengan mesin yang di lihat Sarada. Juga para Shinobi Jounin yang berdiri dengan tatapan kosong. Mereka semua telah di cuci otak oleh Shin. Mengenakan rompi anak buah Shin.

"Kau apakan mereka sialan? LEPASKAN MEREKA!"

"Wow.. Nona, kau harus lebih mengkhawatirkan dirimu sendiri." Sarada meronta kuat, Shin memaksanya mengenakan sebuah helm berantena yang membuatnya ketakutan. "Karena kau yang selanjutnya.. HAHAHAHA."

"Br*ngsek.. kau sungguh ingin mati?"

"Tentu tidak. Karena aku sangat ingin mencoba kekuatan uchiha yang sesungguhnya di bawah kendaliku. Perkenalkan Nona, ini adalah mesin pencuci otak. Kurasa kau sudah bisa membacanya dengan Sharinganmu. Initinya, Kau akan menjadi budakku dan menuruti segala kemauanku setelah menggunakan mesin ini. Hehe menarik bukan."

Sarada menelan ludahnya. Gadis itu ketakutan. Namun kepalanya tak henti mencari cara untuk lepas dari tempat itu. Matanya menangkap cermin di sudut ruangan.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang