The Time When Im With You (Chap.2)

693 66 11
                                    

Dikabulkan 😁******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikabulkan 😁
******

Boruto dapat merasakan rasa hangat dari chakra yang berpendar di kepalanya. Perlahan dia membuka kelopak matanya.

Wajah Sarada dewasa menyapanya dengan senyum kelegaan.

"Wakatta... Akhirnya kau sadar juga."Ucap Wanita itu.

'Aku tidak bermimpi.'

Boruto terbaring lemah di pangkuan Sarada. Saat Sarada akan mengangkat tangannya yang ada di kepala Boruto, lelaki itu manahannya.

"Sebenarnya dimana aku?" Tanya Boruto dengan suara lemah.

Sarada mengerutkan dahinya, "Tentu di rumah, Anata. Apa pengaruh gas beracun itu masih ada? Aku yakin sudah menyembuhkanmu dengan benar." Ujar Sarada.

Boruto mendudukan dirinya. "Gas beracun apa?" Tanya lelaki itu bingung.

Sarada menghela nafas. "Dua hari lalu kau pulang dari misi tidak sadarkan diri." Sarada mulai menceritakan. "Mitsuki memapahmu yang nyaris mati karena gas beracun. Kalian masuk ke dalam persembunyian musuh dan tanpa sengaja sistem keamanan musuh aktif dan menyemburkan gas beracun itu. Kau menghirup cukup banyak sampai terkapar tak bergerak.

Aku merawatmu, semampuku. Lalu saat kau bangun aku ingin membawamu ke rumah sakit. Tapi kau bilang sudah tidak apa-apa. Lalu..." Sarada menjeda kalimatnya. Tulang pipinya memerah perlahan. Boruto menautkan alisnya melihat perubahan ekspresi itu.

"Lalu?"

"Lalu aku bersikeras, tapi kau malah mengajakku bercinta sehari semalam. Kau sangat.. err kuat. Jadi ku pikir kau sudah baik-baik saja seperti katamu waktu itu. Apa kau sungguh tidak apa-apa?"

Boruto merasa lidahnya kaku. "Be—Ber—Bercinta?" Wajahnya memucat sebelum dengan cepat berubah menjadi merah padam.

Sarada menatapnya dengan mata bulat yang berkelip. Wanita itu memajukan wajahnya mendekat, Pikiran Boruto semakin berpetualang kemana-mana melihat wajah cantik nan mulus itu hanya sejengkal dari wajahnya.

"Kau sungguh aneh Boruto." Kata Sarada menelisik mengamati wajah Boruto.

Boruto reflek mundur menjauh, hingga dirinya terjengkal ke lantai. 

"Tetap disana! Aku mendengarkanmu, tapi kumohon.. Jaga jarak!" Boruto bersikap defensif. Berdekatan dengan Sarada membuatnya membayangkan tubuh polos wanita itu lagi. "Kenapa kita bisa.. Tidak! Tidak!." Boruto menggeleng cepat menganulir pertanyaannya. "Kenapa aku bisa di rumah ini? Kenapa kau dan aku ber—"

"Bercinta?" Sarada meneruskan, memirinhkan kepala dengan kedipan polos di matanya, "Tentu karena kau suamiku dan aku istrimu. Apa lagi alasannya? Jangan katakan kau lupa?" Sarada berubah kesal.

Boruto melongo di tempatnya. Sarada berdiri dengan cepat tapi satu langkah wanita itu mendekat, tiga langkah Boruto mundur ketakutan.

"Ya! Aku tidak ingat Sarada. Dan itu tidak mungkin terjadi!" Seru Boruto.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang