Sayembara Konoha Chap.4

684 45 5
                                    

"Oiii Hokage-sama." Panggilan Boruto menghentikan tangan Sarada untuk melempar suriken.

Gadis Uchiha itu segera berlatih seusai mendeklarasikan untuk mengikuti segala kompetisi sayembara yang akan di lakukan nanti.

Sementara itu, Boruto dengan kedongkolannya meraih pedang katana miliknya dan menebas semua target yang di buat Sarada dengan sekali gerakan. Sebelum akhirnya berbalik menatap Sarada tajam.

"Apa?!" Seru Sarada.

"Aku hanya alat untukmu menggapai impianmu kan?" Tanya Boruto kesal.

"Huh?" Alis Sarada tertaut tak memahami apa yang di maksud Boruto.

"Jika kau menang dan menjadi istriku nanti, apa kau yakin keinginan Tou-chan ku agar aku tidak kesepian bisa terwujud? Melihatmu mengikuti kompetisi merepotkan ini demi menjadi Hokage yang di sukai orang-orang. Kau pasti akan sama sibuknya dengannya dengan tugas-tugas Hokage. Menelantarkan aku." Boruto merajuk.

"Apa maksudmu menelantarkanmu?" Sarada mendengus. "Kau bilang akan menjadi tangan kananku. Bukan kah itu berarti kita akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama?"

Boruto tertegun menatap Sarada yang mulai bersiap-siap dengan target dan suriken barunya.

Lelaki itu segera menggelengkan kepala kuat-kuat. "Paman Sasuke tidak selalu bersama Tou-chan, Sarada."

Sarada mengangguk, sedari tadi gadis itu belum menatap mata Boruto sama sekali. Fokus dengan latihannya.

"Berarti kau yang akan menelantarkanku." Sahut Sarada.

Boruto melihat Sarada begitu acuh, menangkap pergelangan Sarada dengan sebelah tangannya. Sementara tangannya yang lain mendongakkan wajah gadis itu menghadapnya.

Akhirnya dia bisa melihat Onyx berkilau itu menatapnya.

"Apa aku terlihat seperti akan menelantarkanmu?"

"Kau tidak ingat berapa hari aku bisa melihatmu di desa setelah pertarungan terakhirmu?" Sarada balas bertanya. Lelaki itu bahkan hanya dapat dilihatnya tiga bulan sekali. Itu pun hanya beberapa hari sebelum Boruto pergi lagi. Sarada menepis tangan Boruto di dagunya. "Berhenti membesarkan masalah sepele. Jangan ganggu aku berlatih."

"Sepele katamu?" Boruto geram kembali menangkap Sarada. Lelaki itu menyelipkan lengannya pada belakang paha Sarada dan menggendongnya sebelum menerbangkan diri tinggi-tinggi ke angkasa.

"Borutooo apa yang kau lakukan kyaaa~"Sarada memejamkan matanya erat-erat, Boruto melajut sangat cepat menembus awan. Sarada bergetar ketakutan akan kecepatan dan ketinggian yang belum pernah dia alami sebelumnya. Gadis itu hanya bisa mengalungkan tangannya pada leher Boruto. Mencengkram erat-erat.

Beberapa saat Boruto tampak mengurangi laju kecepatannya, Sarada dapat merasakan lelaki itu turun kembali menjejak Bumi. Namun, tak kunjung menurunkan Sarada dari gendongannya.

"Kau akan tetap mengikuti kompetisinya?" Boruto bertanya memgancam.

"Ya." Sarada menjawab lantang di tengah ketakutannya.

Lelaki itu menyeringai "Buka matamu Sarada! Seorang Hokage tidak bisa tutup mata di situasi apapun."

Sarada memaki dalam hati begitu perkataan Boruto mempengaruhinya. Saat mata itu terbuka, Jantung Sarada seakan mau copot. Boruto membawanya ke tengah lautan. Tak ada daratan sepanjang mata memandang. Lelaki itu dengan ahli mengontrol chakranya berdiri di tengah laut yang tak pernah tenang dari ombak itu.

"Boruto.. Aku tidak suka bercandamu yang seperti ini." Teriakan Sarada memantul dapat di dengar kembali.

"Kau pikir aku suka leluconmu mengikuti seleksi itu apa!"

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang