Kembali Padamu Chap.3

1K 72 2
                                    

Semilir angin mengibarkan helaian rambut kuningnya. Begitu pula ranting pepohonan di tempat itu yang menyebabkan bunyi gemerisik yang khas dedaunan hutan yang saling bergesekan.

Di depan Boruto terdapat 3 pusara tanpa nama. Namun, lelaki itu tau jelas siapa yang berbaring di sana.

Boruto hanya diam terduduk. Bersandar pada pohon besar menatap lurus kedepan. Pandangannya kosong menerawang memori kejadian yang membawa sesal di setiap helaan nafasnya.

*****

Naruto menyengkram kerah lawannya, sang ketua Otsutsuki. Biang dari segala permasalahan yang terjadi di bumi. Sang ketua terus melancarkan serangan demi serangan. Tanpa Kurama di dalam dirinya, tentu kekuatannya tak lagi sehebat dulu. Sebagai manusia dia hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk melawan sang dewa. 

Tentu saja dia tak sendirian.

Disisi lain, Sakura menghantam tinjunya ke pasukan otsutsuki yang bergerak menuju portal yang di jaga Sasuke dan Boruto. Portal yang memisahkan dimensi manusia dengan dimensi para dewa. 

"Naruto tak akan bertahan." Sasuke menatap khawatir Sahabat kuningnya yang terus terlontar oleh serangan itu. Tubuh naruto terhuyung-huyung sementara Sasuke tak dapat berbuat apapun karena mengunci portal agar tak terbuka dan membuat para otsutsuki itu mudah memasukinya dengan teleport.

Boruto tak banyak bicara, jari jemarinya fokus pada peralatan rumit serta kertas jutsu segel yang tadi di tulis Touchannya sebelum pasukan itu datang. Dikepalanya hanya berfokus untuk menutup portal itu selamanya ketika nanti alat itu selesai dan Sasuke akan memindahkan Naruto dengan Sakura dengan Rinnegannya ke dunia manusia.

Sang ketua begitu kesal dengan permainan para manusia yang menyusup dan menghambatnya menginvasi Bumi. Sasuke membelalak melihat ketika sharingannya melihat jutsu yang akan di lontarkan. Mata nya sudah meremang ketika untuk kesekian kali memindahkan tubuh Naruto agar tak terkena jutsu itu. 

Ledakan terdengar dari lontaran energi yang keluar dari mata ketua Otsutsuki. Sakura berlari ke arah Naruto yang terkapar.

"Kau tidak apa Naruto?"

"Sakura-chan, Plan B. Kita tak dapat menghentikan mereka semua." Isyarat Naruto sampai pada Sasuke.

"Plan B Boruto!"

"TIDAK! aku bisa menyelesaikannya."

"Boruto! Jika kita semua terbunuh disini semua akan sia-sia." 

Kepala Boruto hampir pecah ketika segala kemungkinan itu berputar di dalamnya. Mata lelaki itu berair karena terlalu fokus dengan alat-alat itu. 

'Dirinya tak akan mengorbankan siapapun.'

Boruto terus merapalkan itu dalam hatinya. 

"Kau sungguh ingin mati rupanya." Sang ketua menggeram. Ledakan itu di arahkan pada Boruto dan Sasuke di portal. Sakura yang mengetahui itu melemparkan kunai dengan kekuatan penuh hingga benda itu dapat menancap di tubuh sang ketua. 

"Sial." Sasuke memaki saat ketua melihat ke arah istrinya layaknya mangsa empuk untuk di habisi.

Lelaki Uchiha itu membuka portal yang di tutupnya. 

"Master.." Boruto menatap dengan air mata menggenang di pelupuknya. Sasuke melemparnya keluar dimensi itu. Tubuhnya terhuyung saat menjejak tanah dunia manusia kembali.

"Aku tak ingin melakukannya. Aku tak akan membunuh kalian." Ujar Boruto bergetar.

"Berhenti egois Boruto. Keselamatan dunia bergantung pada keberhasilan misi ini." Sasuke berkata tajam menatap pupil biru muridnya yang bergetar akan ketakutan. "Aku percaya kau dapat menjaga putriku dengan baik, seperti sebelumnya."

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang