Precious Partner Chap.1

864 82 18
                                    

Janji Up Sore. Aku lupa hari ini Weekend. Seperti schedule sebelumnya. Sabtu Minggu aku Up pagi yes..

Enjoyy~
*****

Suara burung-burung yang mulai keluar dari sarangnya menyemarakan minggu-minggu pertama musim semi. Salju yang mulai mencair, dahan-dahan yang basah dan daun-daun serta bunganya yang bermekaran. Udara yang menghangat mulai dapat di nikmati warga desa Konoha.

Sarada menghirup udara awal musim semi itu dalam-dalam memenuhi rongga paru-parunya dari dalam kamarnya. Cuitan burung pipit di jendela seakan meledeknya yang masih berkutat dengan laporan misi yang harus di selesaikannya hari ini.

"Kau senang bisa terbang kesana kemari?" Tanya Sarada pada burung kuning dengan mata biru itu. Sekilas mengingatkan Sarada pada seseorang.

Seseorang yang sejak lima tahun lalu berkelana meninggalkan desa. Mencari bekas dari klan Otsutsuki yang berkemungkinan masih dapat membahayakan Bumi. Sarada mendesah lesu, hal yang selalu dilakukannya saat mengingat Lelaki itu.

"Ku rasa aku tak berarti bagimu hm? Mana janjimu yang bilang akan melindungiku." Sarada mendecih kesal pada Burung itu, sementara Burung pipit itu menatap Sarada memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri patah-patah "Kau malah melindungi Dunia ini."

Brak.

Burung itu terkejut saat tangan Sarada menggebrak meja kerjanya kesal. Makhluk tak bersalah itu mengepakkan sayapnya, menghindari amukan salah sasaran dari Manusia yang baru di temuinya. Sarada memerhatikan Burung itu terbang menjauhinya, Seperti lelaki itu yang berjalan menjauh setiap harinya.

Pintu kamarnya di ketuk, Saat Sarada menoleh, Papanya berdiri disitu dengan segelas Susu hangat.

"Sakura bilang kau melewatkan sarapanmu." Sasuke berjalan masuk mendekat padanya, menaruh susu itu d mejanya. "Jangan memaksakan dirimu secara berlebihan."

Sarada tersenyum "Terimakasih Papa, Aku akan istirahat jika sudah lelah."

Tatapan Sasuke meredup "Maaf Papa tidak bisa menyelesaikan tugas Papa dan menyerahkannya padamu."

Sarada menggeleng "Aku senang mendapatkannya, Menerjemahkam dokumen-dokumen ini jauh lebih mudah dari bertarung." Senyum gadis itu menenangkan Sasuke.

Semejak Papanya di bebaskan dari pohon tsumeaka, kemampuan Sasuke dalam penggunaan matanya menurun, seperti itachi yang selalu berdarah saat memforsir saringannya. Sakura menduga itu karena pohon dewa yang menyerap chakra dan kekuatan Sasuke. Pemulihannya tidak akan terjadi dalam waktu cepat. Saat awal bebas, Sasuke bahkan berbaring di ranjang rumah sakit selama 8 bulan lamanya. Dan layaknya seperti oramg lumpuh yang perlahan-lahan mendapat kemampuan geraknya kembali. Sebuah kemajuan pesat Sasuke dapat beraktifitas seperti biasa di tahun ke 2 penyembuhannya. Walau dengan chakra yang masih minim.

Karenanya, tugas untuk menejermahkan dokumen-dokumen bahasa alien otsutsuki ini dilakukan oleh Sarada. Walau Boruto dan Mitsuki merupakan keturunan mereka, sekalipun itu Naruto, Mereka ber tiga tak mampu memahami bahasa Dewa itu tanpa panduan mata Uchiha. Jadi mereka membagi peran, Mitsuki dan Boruto melakukan pencarian di luar desa, dan Sarada mencari informasi melalui gulungan-gulungan rahasia ini di desa.

"Aku akan memberi tau Naruto untuk memanjangkan deadlinenya. Kau terlalu banyak menggunakan matamu akhir-akhir ini."

Sarada menahan lengan Sasuke. "Papa, jangan mempermalukanku, aku bukan anak kecil yang tidak bisa mengatur waktu." Rengut gadis itu.

Sasuke menghela nafas melihat kekeras kepalaan Sarada, persis seperti istrinya.

"Nanadaime akan memberiku liburan panjang setelah ini. Hanya tinggal 2 gulungan lagi." Bujuk Sarada.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang