Pengadilan Konoha Chap.9

496 41 0
                                    

Author bilek: Ku tengok, Agak laen kau ngintipin BoruSaranya ya Kawaki.. Detail kaliii

Kawaki : Yee namanya ga sengaja Thor…

Ok langsung aja. Selamat membaca ❤️

*****
Saksi 3—Uzumaki Kawaki (3)

"Apa yang kau lihat Kawaki?" Kakashi membenarkan duduknya saat Kawaki mulai memasuki inti cerita.

"Kau sungguh bertanya? Haruskah aku menjabarkannya disini?" Kawaki mengernyitkan wajahnya. Merasa itu bukan ide yang bagus.

Nanadaime ada di kursinya, dan ceritanya tentang dua orang yang dengan tidak sopannya melakukan itu di tengah taman bunga pada malam hari saat purnama sedang sangat sempurna memancarkan sinarnya bukan type cerita yang etis untuk di jabarkan di muka umum.

Kawaki melirik ke arah Boruto. Entah sudah sejak kapan lelaki itu di jaga oleh 3 Anbu yang menahan tubuhnya yang meronta. Salah satunya membekap mulut Boruto. Kawaki masih dapat melihat gelengan dari saudara angkatnya itu.

"Umphah.. Kakashi sensei.. Kau gila! Sudah cukup. Aku akan memberi taunya. hmpp." Boruto meracau dalam belenggu para Anbu itu.

Kawaki menatap Kakashi menunggu persetujuan.

"Lanjutkan." Ujar Kakashi.

"Tapi kau bilang, semua akan selesai jika Boruto membuka mulut." Kawaki mengingatkan. Bermaksud membela saudaranya itu dan melindungi dirinya untuk tak bercerita.

Kakashi mengendikan bahu. Tangannya setia memegangi bolpoin untuk mencatat semua keterangan saksi.

"Kita sudah sampai disini, Lebih baik keluarkan semua yang kalian tau. Agar jika hal ini terjadi lagi, kita tidak perlu mengadakan persidangan panjang lagi." Kakashi beralasan.

"Hauu mehhummm.. (Kau meshum)" Boruto berteriak dalam bekapan salah satu Anbu. "Ihu hihahi hu hahah. (Itu privasiku, Baka.)"

"Lebih baik kau tenang Boruto. Atau aku terpaksa memasukanmu ke kotak tahanan lagi." Kata Kakashi mengancam. "Nah, Kawaki. Ceritakan!"

Kawaki berdehem.

*****

"Boruto, berhenti." Sarada menarik kepalanya menjauh saat Boruto mulai bersemangat menginvasi bibirnya. Tapi lelaki itu tak mendengar. Sarada tak bisa fokus saat pasokan oksigennya di curi habis-habisan. Gadis itu meraup udara sebanyak-banyaknya. Boruto mengambil kesempatan dari kelengahan Sarada untuk mengeksplore lebih jauh lagi diri Sarada.

Sarada mendongak, Rasanya seperti ada jutaan volt listrik statis menyengatnya membawanya terpelanting terbang ke awang-awang, perasaan yang menyenangkan. Gadis itu hanya mempu berpegangan pada pundak tegap Boruto.

"Apa aku boleh melihatnya?" Tanya Boruto dengan suara serak.

"Huh?" Sarada bertanya tak mengerti. Melihat Boruto yang sedikit tak fokus, gadis itu meloloskan diri. Merosot dari gendongan Boruto. Kakinya yang menjejak tanah sedikit terhuyung hingga tubuhnya limbung terjatuh kembali ke Boruto.

"Sarada..." Nafas Boruto terasa seperti desahan. "Perlihatkan padaku."

Sarada mengernyitkan dahinya. "Memperlihatkan apa?" Tanya gadis itu curiga dengan Boruto yang menempelkan tubuhnya.

"Punyamu.." Boruto berkata tak jelas.

"Hah?!"

Boruto menunjuk Sarada, tepat di depan dadanya.

Blushhh...

Wajah Sarada memerah hingga ketelinga. Lelaki itu.. bisa-bisanya berkata seperti itu dengan wajah polosnya. Sarada menggeleng, menyilangkan tangan di depan dada.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang