6

303 39 0
                                    

Nomor

.
.

Kehidupan Hera semasa magister ini tak jauh dari kosan, kampus, Mall terus tongkrongan

Ia tak ikuti kegiatan ukm khusus untuk mahasiswa magister karena ia terlalu malas

Entahlah ia sendiri tak mengerti, Nanda juga tak ikut kegiatan apapun

Saat ia tanya kenapa lanjut magister, gadis itu dengan entengnya menjawab

"Ya kan biar bisa deket Jenov. Takut nanti kalau gak diawasi deket sama cewek lain"

Hera bahkan cuma bisa geleng geleng kepala dengan tingkah sahabatnya

Tidak salah juga sih. Nanda punya orang tua yang kaya, ia masih diberi kebebasan untuk bersenang senang

Dan Jenov itu tunangan Nanda

"Iya juga, kalo alasan lo mau belajar itu udah aneh sih" ejek Hera

"Ya daripada lo"

Hera mendelik, "Mau ngomong apa lo Nan" gertaknya pada Nanda yang sudah melengos

Ah, ini akhir pekan. Mereka mau makan ditempat biasa

"Sekali kali makan ditempat lain kali Nan, masak udah merantau gini makannya disini terus"

"Ya lo cari pacar sana. Gue mah maunya kulineran sama Jenov"

Hera pengen rasanya jambak rambut Nanda karena begitu menyebalkan

"Males banget gue sama lo ya Nan" Nanda tergelak lalu rangkul sahabatnya itu

Mereka jalan menuju tempat duduk yang biasa mereka tempati, disana ternyata sudah ada Jenov yang memang katanya berangkat setelah ambil mobil di bengkel jadi Nanda memutuskan untuk berangkat sendiri

Nanda langsung duduk di samping Jenov, begitupun Hera yang langsung duduk di samping Nanda yang memang kosong sementara disampingnya sudah ada Marka

"Hai Ra" Hera menyapa lelaki itu yang sudah menyapanya

"Loh, Hera? Heranaya?" Mendadak sosok wanita disamping Marka heboh melihat Hera

"Lo kok gak bilang sih kalau ada Heranaya. Heraa gue kangen banget"

Hera mengerjapkan mata begitu wanita itu berdiri lalu peluk dirinya dari belakang. Ia juga terkejut

Itu Raina, temannya semasa sekolah dulu, sama seperti Marka. Mereka satu kelas

"Gak nyangka banget lo ada disini, kuliah lo?"

Raina balik duduk ditempatnya, tubuhnya condong kedepan Marka sambil bicara dengan Hera

"Iya Rai"

"Kenal juga lo sama Raina?" Tanya Nanda

"Iyaaa, gue udah temenan sama Hera, kita dulu sering curhat bareng pokoknya seruu"

Mereka kemudian berbincang dengan seru, sesekali Raina juga akan bicarakan kenangannya semasa sekolah meski beberapa diantara mereka bukan dari satu almamater

"Hera tuh dulu pernah muntah pas upacara soalnya kebanyakan makan kuah sayur sop" ujar Raina heboh

Sementara Hera sudah sangat malu, kenapa juga sih harus diceritakan gitu

Di sebelahnya Nanda sedari tadi terus menertawakannya

"Terus muntahannya dibersiin sama guru cowok kalau ga salah. Suka sama Hera katanya"

Nanda bertepuk tangan heboh, Hera sejak tadi sembunyikan wajahnya dibalik tangan

"Gila temen gue disukain guru loh"

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang