32

557 76 9
                                    

Salah Paham

.
.


Hera berdecak sebal saat pesannya tak kunjung dibalas oleh Marka

Lelaki itu janji akan temui dirinya di salah satu Mall dekat kampus. Mereka mau cari kado untuk Nanda yang akan gelar pesta ulang tahun pada Sabtu besok ini

Lelaki itu bilang akan pulang lebih awal dari biasanya

Namun sudah 45 menit Hera menunggu, Marka tak kunjung datang. Baterai ponselnya juga tinggal sedikit karena kan ia sejak pagi sudah ada di kampus dan tak sempat isi daya baterainya

"Hera? Hera kan?"

Hera menoleh, seorang lelaki yang ia ketahui sebagai salah satu teman satu jurusannya itu entah datang dari mana

Namanya Daren, lelaki itu 2 tahun lebih tua dari Hera namun ambil kuliah lagi karena keperluannya sebagai seorang dosen

"Mas Daren?"

"Loh benar kamu ternyata. Ngapain kamu sendirian tolah toleh terus sejak tadi" ujar Daren lalu pelan pelan duduk berseberangan dengan Hera

Hera tersenyum malu ketahuan seperti anak hilang sejak tadi

"Mas Daren lihat saya dari kapan?"

"Saya tadi ngerjain tugas kok diujung sana, saya liat kamu sejak kamu masuk" Hera kembali malu

Ia pasti benar benar terlihat seperti anak hilang tadi

"Nunggu orang ya?" Tanya Daren, Hera mengangguk

"Ya sudah saya temani. Saya sekalian nunggu pesanan temen saya"

Hera mengangguk canggung, mau menolak juga tidak mungkin

Ia cek lagi ponselnya dan masih belum ada tanda tanda dari Marka balas pesannya

Lelaki itu apa sedang rapat ya? Tapi bisa kan setidaknya kabari Hera agar Hera tak menunggu lama. Hera tak masalah kalau akhirnya mereka tidak jadi pergi bersama. Ia pahami kalau dunia mereka berbeda

Dunia pekerjaan Marka jelas lebih padat daripada Hera yang hanya miliki beberapa kelas saja dalam satu minggu

Hera maklumi itu dan tak pernah menuntut apapun

Tapi tadi yang mengajak bertemu itu Marka

Jadi ia sedikit kesal karena lelaki itu malah tak tepati janji dan tak beri kabar padanya

"Kamu anak sini atau rantauan Ra?" Tanya Daren tiba tiba

Hera menoleh, "Rantauan Mas, dari kota sebelah"

"Oh, emang kesini karena mau S2 ya?"

Hera mengangguk, masih celingak celinguk menatap ke arah pintu masuk Mall

Daren ikut melihat ke arah yang sama

"Coba di chat Ra temennya"

Hera menghela nafas pelan, sudah berapa kali ia telfon Marka tak kunjung lelaki angkat

"Saya kayaknya pulang aja deh. Temen saya kayaknya gak dateng Mas"

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang