13

445 49 0
                                    

Bis Pagi
(Flashback)



.
.



Sejak masuk semester genap kelas 2 sekolah menengah atasnya, Hera putuskan untuk naik bis umum saja untuk berangkat ke sekolah daripada naik mobil van yang memang tersedia sejalur ke sekolahnya

Mobil van fasilitas sekolah itu sejujurnya sangat efisien digunakan karena mobil itu akan langsung antar ke depan gerbang sekolah sementara jika naik bis maka diperlukan lagi jalan kaki selama 10 menit untuk sampai ke sekolah

Sehingga hanya sedikit yang memilih gunakan bus untuk berangkat ke sekolah, sisanya ya pilih gunakan fasilitas van tersebut

Bahkan bus yang biasa Hera naiki di jam yang selalu sama seringkali hanya dirinya yang berasal dari sekolahnya saja disana, selebihnya orang orang dewasa yang berangkat bekerja atau anak dari sekolah lain

Namun Hera putuskan itu karena ia suka sensasi jalan kaki di pagi hari saat ke sekolah. Ya hitung hitung sekalian olahraga kecil kan

Seperti biasa, Hera sudah bersiap menunggu bus langganannya untuk datang

Tepat pukul 6 lebih 15 menit bus langganannya datang

Bahkan kondektur bus itu sudah hafal dengan dirinya dan jika bus dalam kondisi penuh, kondektur itu akan berikan kursinya di belakang untuk Hera

Namun hari ini, kondisi bus cukup lenggang

Ia naik melalui pintu belakang, pandangannya beredar langsung tertuju pada kursi bagian belakang

Deg

Jantungnya berdentum kencang sekali saat tangkap sosok seorang pemuda yang duduk juga di bagian kursi belakang bersama 2 pemuda lain. Mereka yang tadinya tampak bicara lalu diam saat pandangan mereka bertemu Hera yang baru masuk

"Sini Ra"

Mereka satu angkatan dengan Hera. Dua diantaranya bahkan satu kelas dengannya. Hera menyapa dengan senyuman saja

Hera pun putuskan untuk mendekat, namun kemudian duduk di kursi depan kursi paling belakang

Ia pangku tas ranselnya lalu putuskan ambil ponsel dan dengarkan musik melalui headset yang ia bawa

Abaikan jantungnya yang masih rasakan sensasi dentuman keras tadi

Lamat lamat bibirnya melengkung bentuk senyuman tipis. Disana, ada Marka yang juga duduk di bangku paling belakang

Ini pertama kalinya mereka bertemu dalam satu bis yang sama



.



Hari ini Hera sedikit mengantuk. Semalam ia keasikan menonton drama hingga tak lihat waktu dan berakhir tidur di jam 2 dini hari

"Hera"

Matanya yang sayu terbelalak saat seseorang tarik lengannya pelan begitu ia masuk ke dalam bis yang agak padat penumpangnya namun tetap terdapat sisa bangku untuk diduduki

Ia melirik siapa yang tarik lengannya dan terkejut bukan main karena orang itu adalah Marka

Lelaki itu segera angkat ranselnya untuk dipangku dan Hera ditarik duduk di sebelahnya

"Pagi Ra" Hera mengangguk tak katakan apapun, Marka pun langsung alihkan pandangannya keluar jendela

Marka naik bis lagi?

Lalu kemana 2 temannya yang lain?

Bukannya apa. Yang ia tahu Marka itu langganan naik van sekolah yang memang searah dengan rumahnya

Kemarin mungkin ia masih bisa memaklumi karena ada 2 temannya yang lain kan

Tapi aneh saja menurutnya karena pemuda itu naik bis sendiri padahal mungkin seharusnya van sekolah masih cukup banyak yang belum berangkat dari arah rumah pemuda tersebut

"Ra.. Hera, bangun. Kita mau sampai"

Hera tak sadar dirinya tertidur ditengah pikiran Marka yang kembali berada satu bis dengannya

Hera segera buka mata, agak malu karena ketahuan tertidur pagi pagi begini

Keduanya lalu turun. Hera langsung berjalan terlebih dulu saat Marka diam saja, ia mengerti. Mungkin Marka tak ingin terlihat berjalan bersamanya kan. Akhirnya Marka berjalan tak jauh darinya di belakang

Hera kira Marka yang naik bis yang sama dengannya hanyalah kebetulan dan mungkin karena lelaki itu ketinggalan van sekolah

Tapi ternyata, hal itu berlangsung terus menerus. Lelaki itu selalu berada di kendaraan yang sama dengannya

Bahkan pernah sekali saat Hera menunggu bis langganannya, ternyata ada van sekolah baru yang di dalamnya hanya ada beberapa siswa saja

Dan ia lihat ada Marka di kursi paling belakang karena lelaki itu buka jendela kursi tersebut

"Naik Ra" ucap lelaki itu saat keduanya bertatapan dan Hera seperti dikomando langsung ikut naik van tersebut

Hal itu terus berlanjut bahkan sampai ia lulus sekolah

Dimana sejak itu, ia selalu berangkat bersama dengan Marka



Cuuuttt!!

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang