Jahat
.
."Anjing! Kerja gini doang gak bener, keluar lo!"
Marka melempar berkas yang baru saja ia baca dari bawahannya yang takut takut ambil berkas itu dan segera keluar dari ruangan Marka
Marka melepas kancing teratas kemejanya yang mendadak buatnya sesak
Bawahannya tadi buat laporan dengan buruk, dan Marka tak salah memarahinya. Meski baru ini ia keluarkan emosinya seperti tadi
Marka tak peduli. Ia sudah sering bersikap toleran pada beberapa bawahan yang bersikap seolah ia bisa mentolerir segala kesalahan
Kali ini ia akan bersikap tegas
Pintu ruangannya dibuka dari luar tanpa ada ketukan. Marka sudah siap semprot orang itu namun justru Jenov yang masuk sambil tersenyum miring ke arahnya
"Kenapa? Mau marahin gue lo? Tiga hari lo udah marah marah gak jelas"
"Bisa bisa itu bawahan lo resign semua Mar. Lo kenapa sih"
Jenov berikan berkas baru pada Marka
"Project lo bagus kemarin, direktur mau omongin soal kenaikan jabatan"
Marka seharusnya senang akan berita itu
Ia sudah sangat menunggu momen ini datang dalam dunia pekerjaannya
Namun, kesenangan itu tak bisa kalahkan perasaan bersalahnya pada Hera
Kekasihnya yang tak ia hubungi hingga beberapa hari ini semenjak acara menginap waktu itu
Mereka berdua benar benar putuskan untuk istirahat
Meski begitu ia takut, takut Hera tak mau kembali lagi padanya nanti saat ia minta gadisnya itu kembali. Meski ia sudah katakan kalau mereka hanya berpisah sementara, tapi tetap saja ia takut
Memikirkannya saja sudah membuat Marka emosi
"Emang kalo ada masalah sama cewek tuh lumayan pengaruh ke kerjaan. Sering gue kayak gitu cuma gak separah lo aja"
"Lo cemburu sama si Daren itu"
Marka menatapnya sebentar lalu mengalihkan wajahnya lagi
Jenov tertawa keras
"Mar, ngapain lo cemburu sih, emang lo percaya Hera bakal selingkuh dari lo?"
"Sekali lihat udah jelas Hera itu tipe cewek setia Mar, lo harus coba percaya sama cewek lo. Kalo lo terus nuduh cewek lo gak bener, yang ada dia yang marah balik terus gak mau sama lo lagi. Biar tau rasa lo"
Marka kembali lempar tatapan sengit pada Jenov yang cekikikan saja sejak tadi
"Mar Mar.. Aneh lo, udah kelihatan bucin gitu masih aja dipertanyain"
"Sekarang gue tanya deh. Tujuan lo sama Hera rehat dari hubungan kalian tuh apa coba? Kalo Hera sih kayaknya masih bisa kalem ya"
Jenov melirik sinis pada Marka kemudian
"Lah kalo lo? Yang ada makan hati semua tuh anak buah lo. Biasa lo kalem aja sama kerjaan, ini salah dikit udah kayak mau perang dunia aja. Gue lihat tuh di depan wajahnya kaku semua"
Marka menghela napas
Marah marah dalam urusan pekerjaan sebenarnya memang bukan gayanya. Ia terkadang malah kehabisan energi sendiri
"Lo tuh gak kuat jauh jauh dari Hera Mar. Sok sokan banget minta rehat"
"Lo gak tau rasanya gak dianggep Jen. Ada gue kenapa dia gak minta gue buat bantu dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabur
FanfictionKabur karena dijodohin malah ketemu lagi sama crushnya yang suka sama sahabatnya pas sekolah dulu