8

301 43 0
                                    

Rahasia Raina

.
.

"Lo kenapa sih, ngambek ke gue tuh kenapa coba. Dijelasin jangan diem aja" Tak terhitung sudah berapa kali Nanda bujuk Hera yang sejak 7 menit lalu tak bicara dengannya

Nanda banting tubuhnya ke atas kasur Hera

Ia baru pulang dari kontrakan Jenov. Rencananya sih mau jalan hari ini tapi Jenov mendadak ada meeting penting cuma 2 jam saja sih katanya, jadi Nanda putuskan untuk pulang terlebih dahulu

Lalu saat masuk ke kamar Hera, ia dapati gadis itu yang sudah bangun dan tatap dirinya sengit meski ia menyapa dengan ceria

"Gue bilangin Mar.."/ "Nanda!!"

"APA!!"

Hera menatap Nanda sengit sementara gadis itu hanya terkekeh saja menanggapinya

"Jadi karena Marka lo jadi kayak kucing liar gini. Kemana lo kemarin pas pulang"

"Stop bahas Marka bisa ga sih. Lo sendiri yang bilang dia deket sama Raina"

Nanda memutar matanya malas

"Ya kan gue ga setuju Marka sama Raina"

"Lo mana bisa mutusin gitu aja"

"Bisa lah! Marka tuh sahabatnya Jenov, jadi dia sahabat gue juga, kalau dianggep" Nanda tertawa atas ucapannya

Hera menatap Nanda malas

"Gara gara lo ya" tiba tiba Hera ucapkan demikian, Nanda mendelik

"Apaaan? Gue mana ada salah sih"

"Nanda pliss, gue ga mau deket Marka"

"Iya kenapa? Jawab dong kasih alasan, gue udah putusin kawal hubungan lo nih sama Marka. Yakin gue, soal Raina kan gue udah bilang Marka tuh gak nanggepin"

Hera menghela nafas, mau tak mau ia harus ceritakan pada Nanda

"Gue mau cerita. Dan plis dengerin sampe habis. Terus setelah itu stop lo mau kawal kawal hubungan gue sama Marka, gue sama dia aja baru ini ngobrol gitu, nengok aja dulu kayanya dia nggak"

Nanda mendengus, namun tetap mengangguk menanti cerita Hera

"Marka suka sama Raina" Hera langsung acungkan jari telunjuknya saat Nanda hendak buka mulut

"Dulu Nan. Pas SMA, Raina sendiri yang cerita kalau dia ditembak sama Marka pas kelas dua. Tapi dia tolak soalnya takut kalau ada masalah jadi canggung karena kan sekelas. Apalagi pas itu mereka sama sama jadi pengurus kelas"

Nanda mengerjapkan matanya cepat

"Terus akhirnya mereka ya gak pacaran, ga ada yang tau soal Marka nembak Raina"

"Yaudah terus masalahnya apa" Nanda tampak protes

"Lo lupa lo bilang apa soal Raina. Mereka sekantor, terus lo bilang Raina suka sama Marka bahkan gak segan ngeluarin orang dari kantor"

"Raina sahabat gue Nan pas SMA" tambah Hera

Nanda baru sadar itu. "Kalau dulu Raina gak suka sama Marka, terus maksud lo sekarang suka yang beneran gitu?"

"Terus masalahnya apa?" Nanda masih teguh dengan pendiriannya

"Ya kalau Raina suka sama Marka, gue harusnya ga ada dong deket deketin Marka"

"Ya kan terarah lo Raa, ngapain lo peduli sama Raina sih"

Hera menggelengkan kepala ribut, "Nggak, pokoknya nggak. Gue ga mau deketin Marka, dan jangan bahas Marka lagi kalau sama gue"

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang