35

618 79 5
                                    

Mood


.
.


Kebodohan yang dilakukan Marka sebelumnya buat lelaki itu selalu berhati hati dalam bertingkah

Apalagi jika berinteraksi dengan teman teman kantornya

Ia tidak batasi interaksi dengan siapapun, tapi jika ia sedang penat dan suntuk, Marka lebih memilih menghabiskan waktu dengan kekasihnya saja. Menonton film bersama atau mungkin berwisata ke tempat yang tak pernah mereka kunjungi

Jenov benar. Punya kekasih yang tidak neko neko harusnya ia syukuri. Belum lagi bagaimana dulu usahanya. Ia dan Hera sama sama saling jaga satu sama lain

Ia kira tantangan terbesar dalam hubungan mereka ya kebodohannya sendiri waktu lalu

Marka tak menyangka saja, kini ia hadapi tantangan yang lain yang tak lain dari kekasihnya sendiri

"Minggir, kenapa disini sih" Marka mencebikkan bibir sambil elus lengannya yang tadi didorong Hera

Marka ikuti gadis itu kemanapun seperti anak ayam ikuti induknya

Hera sedang habiskan liburan kuliahnya di rumah, Marka sudah kebakaran jenggot karena tak bisa lihat kekasihnya selama beberapa hari

Begitu akhir pekan datang, lelaki itu langsung pulang dan kunjungi rumah Hera bahkan masih kenakan setelan kantornya

"Kenapa sih yang? Kamu udah berapa kali aku chat coba, gak ada dibalas, ditelepon juga ditolak terus. Aku tuh kangeeen, kangen banget sama sayangku. Kita udah berapa hari gak ketemu"

Hera memutar matanya malas

"Gue bilang minggir ya minggir" Hera berontak saat Marka tangkap tubuhnya dan peluk ia dengan erat

Marka sabar tentu saja, ia tak mau terbawa emosi dan terpengaruh atas sikap sang kekasihnya yang lucu ini

Hera lucu kalau marah, tapi ia ingin tau alasannya apa

Lelah memberontak, kepala gadisnya itu lalu menapak nyaman di atas lengan Marka yang melingkupi tubuhnya

Marka tersenyum tipis. Sesekali mengelus surai dan punggung Hera bergantian

Dengan mudah lelaki itu angkat sedikit tubuh Hera untuk ia bawa duduk di sofa ruang tamu kekasihnya itu

Kini ia posisikan Hera duduk merapat disebelahnya dengan kepala kecil kekasihnya itu masih menapak di lengannya

Gadis itu tidak lagi tunjukkan wajah merengut dengan alis bertaut, hanya wajah sayu yang masih belum ia tau alasannya kenapa

"Ayo cerita dulu kenapa sayangnya aku ini. Kan Mas baru pulang kerja sayang, jadi gak tau kamu kenapa, cerita dulu yuk ke Mas"

"Geli Mar!!" Marka tergelak, siasatnya gunakan kata Mas ternyata berhasil. Hera mendorong wajah Marka yang mendekat lalu bangkit dari posisi nyamannya untuk duduk dengan tegak

Marka sedikit kesal juga karena sampai saat ini Hera mau memanggilnya dengan sebutan Mas, katanya kan mereka seumuran dan saat Marka mendebatnya, tak ada kata damai antara keduanya

"Iya udah, jangan manyun lagi. Sekarang cerita dong, ini aku rencananya mau manja manjaan loh sama kamu sayang. Kok malah ketemu kamu yang lagi badmood sih"

"Oh, jadi lo gak mau nerima gue yang badmood an gini? Iya Mar? Yaudah pulang aja sana lo! Yang badmood gue kenapa lo yang repot! Heran banget" Marka menghela napas pelan saat lihat kembali wajah kesal Hera didepannya, karena gemas sendiri ia akhirnya tarik wajah kecil itu untuk ia lumat bibirnya yang terus manyun sejak tadi

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang