17

494 64 9
                                    

Mencari


.
.


"Dia bilang mau pulang kampung aja kok Ka. Kenapa emang? Lo udah chat dia?" Jawab Nanda saat bertemu Marka di tempat tongkrongan biasa

Bedanya sekarang tak ada Hera di samping Nanda

"Kok pulang? Emang gak kuliah?" Tanya Marka lagi

"Ya balik lagi dong nanti Minggu. Kita kuliah cuma sampe Kamis doang, sorenya dia balik tuh terus besok Minggu ini balik ke sini lagi"

Marka mendengus

"Apaan sih lo kayak ditinggal kemana aja" Sahut Jenov

Cup

Tanpa aba aba seseorang beri kecupan pada pipi kiri Marka, lelaki itu reflek berdiri dan menatap marah Raina yang tersenyum ke arahnya

Nanda dan Jenov sudah biasa lihat itu, tapi agaknya reaksi Marka kali ini benar benar di luar dugaan karena lelaki itu bahkan berdiri dan tatap marah Raina

Biasanya Marka hanya akan mengusap pipinya lalu menegur Raina untuk tak lakukan hal itu lagi

"Kenapa sih Ka" Raina lalu duduk di sebelah kursi milik Marka tadi

"Gue udah bilang gue gak suka kalo lo gitu ya Rai"

Raina mendongak, masih tersenyum tatap Marka. Sementara Marka mengernyitkan dahi tak suka menatap wanita didepannya

"Lo itu suka gue Ka. Ya gue bebas lah lakuin mau gue, lo seharusnya senang gue bales lo kan"

Marka mengeram marah, tak segan tendang kursi yang tadi ia duduki lalu sahut jas dan dompetnya yang ada di atas meja dan pergi begitu saja

Raina mengalihkan tatapannya masih dengan senyuman di wajahnya

"Haha biasa dia tuh emang gitu tau Nan, agak introvert anaknya" ujar Raina santai

Nanda hanya meringis tipis sementara Jenov hanya alihkan pandangannya sambil minum winenya dengan pelan


.
.

Marka memukul setir mobilnya kuat

Ia marah sekali atas ulah Raina yang seenaknya padanya. Lihat kan bagaimana saat ia lengah, wanita itu akan bertingkah seperti tadi

Bahkan Nanda dan Jenov pun tak bisa membaca gerak apa yang akan Raina lakukan untuknya. Meskipun jelas sepasang kekasih itu tau kehadiran Raina dibelakangnya

Ponselnya ia ambil dari dashboard, dilihatnya aplikasi pesan namun tak ada pesan balasan dari Hera. Hanya beberapa pesan dari teman kantor dan salah satunya ada Raina yang tanya keberadaannya dimana tapi Marka putuskan untuk tak peduli dengan pesan itu

Terhitung 3 hari setelah pesta Raina berakhir dan Marka ungkapkan perasaannya pada Hera

Sejak itu juga pesan Marka pada Hera tak pernah gadis itu baca

Meskipun harusnya Marka bersyukur karena Hera tak blokir nomornya, tapi tetap saja saat ini akses Marka untuk bisa berinteraksi dengan Hera ya melalui aplikasi chat saja

Kalau begini bagaimana ia tau kabar gadis itu

Ponselnya berdenting, pesan dari Jenov masuk

Marka buka pesan itu dan agak terkejut karena Jenov kirimkan tangkapan layar ponselnya tampilkan Hera tengah berada di dapur. Ini Jeno apa sedang video call dengan Hera ya? Pikirnya

Ia langsung menelpon Jenov

"Gimana bro? Udah agak puas gak?"

"Itu lihat dimana?" Tanya Marka

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang