14

242 43 2
                                    

Pesta Raina

.
.

"Dateng nggak Ra?" Nanda masuk ke kamar Hera setelah pulang dari kampus

Hera yang tengah rebahan sambil memainkan ponsel itu menggedikkan bahu

"Kalau gak dateng ya aneh sih gue. Sekota ini, terus ya biasanya mereka tau gue gak ada kerjaan di hari ini. Mana dia temen gue" ujar Hera

Nanda mengangguk setuju

"Iya sih. Jenov juga bujuk terus dari tadi minta gue ikut. Ikut aja nih kita?"

Hera mengangguk, "Ya kalau mau pulang duluan juga gapapa, yang penting kan kelihatan dateng dulu"

Kemarin lusa Hera dapat pesan dari Raina. Sahabatnya itu mengundangnya untuk hadir di acara ulang tahunnya hari ini

Rencananya ada perayaan di semacam semi bar gitu. Acaranya ga terlalu besar kok kata Raina, paling cuma teman dekat saja

.

"Temen dekatnya banyak banget Ra" bisik Nanda setelah mereka masuk ke hall yang jadi tempat acara milik Raina

Sebuah Hall dengan panggung didepan dengan dekorasi bertuliskan nama Raina yang besar

Lalu meja bundar dengan kursi disekelilingnya yang menampung 8 orang

Kalau dihitung dari kursinya sih bisa ada 100 lebih orang. Perayaan yang cukup besar menurut Hera yang sudah anteng duduk di bagian agak belakang bersama Nanda di sebelahnya

"Ada selebgram terkenal juga gue liat disana Ra" ujar Nanda

Hera menganggukkan kepala. Sepertinya memang lingkup pertemanan Raina sudah sangat besar. Tentu saja, wanita itu kan sudah punya jabatan cukup tinggi di kantornya, pasti ia berkumpul dengan orang orang penting

Raina tadi sudah mampir ke meja mereka sebentar lalu pergi lagi untuk sapa tamu yang lain

"Jenov mana?" Tanya Hera

Mereka tak berangkat bersama Jenov karena kayanya lelaki itu akan langsung berangkat setelah pulang dari kantor

"Udah di lobi katanya"

Mereka asyik mengobrol sampai kemudian Raina datang ke meja mereka sambil gandeng lengan Marka yang terlihat baru datang. Hera dan Nanda tau karena Jenov berjalan di belakang mereka berdua

"Ini tempatnya Nanda sama Hera. Ga mau duduk didepan aja?" Raina tampak gelendotan pada Marka

"Nanti aja gue ke depan, itu temen lo nyariin"

"Okk, have fun ya. Nanti gue samperin lagi"

Hera tak bisa lepas pandangannya dari Marka dan Raina yang masih berdiri di sisi meja mereka

Bahkan saat tiba tiba Raina tarik pipi Marka dengan kedua tangannya lalu beri kecupan pada pipi lelaki itu pun Hera tak dapat sembunyikan wajah terkejutnya

"Raina!"

"Maaf tapi lo ganteng banget malem ini. Makasih udah mau dateng" Raina senyum senang tak peduli dengan wajah marah Marka kepadanya, wanita itu lalu segera pergi hampiri temannya yang lain

Marka berdeham keras, lalu duduk. Sekilas menoleh pada Hera di sebelahnya yang tenang minum minumannya

"Udah lama Ra?" Sapa Marka, Hera menggelengkan kepala

Marka menghela nafas kasar lalu ambil botol Wine yang belum terbuka di tengah meja dan menuangkannya dalam gelas

Suasana di meja itu mendadak canggung. Meski ada beberapa kali obrolan yang dimulai dari Jenov tapi tetap saja

Hera tak ada niatan untuk bicara. Setidaknya ia ingin enyahkan dulu dalam pikirannya mengenai sikap Raina pada Marka tadi. Bagaimana wanita itu cium pipi Marka seolah mereka sudah biasa meskipun tadi Marka nampak marah. Mungkin karena Raina lakukan itu didepan umum

Lalu menelaah tentang sikap Marka padanya kemarin. Ia hanya ingin tentukan bagaimana ia harus bersikap terhadap Marka

Ia tak ingin dianggap sebagai perusuh hubungan temannya sendiri, kan?




Cuuuutt!!!

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang