33

489 75 5
                                    

Silent Treatment


.
.



Hera itu suka sekali berpikir berlebihan

Marka itu kekasih pertamanya. Ia beberapa kali dekat dengan seseorang namun tak pernah sampai jalin hubungan khusus

Baru dengan Marka ini ia jalin hubungan serius bahkan hingga sampai tahap bertunangan

Ia berusaha jaga hubungannya dengan baik.   Tak mau buat celah agar mereka dapat bertengkar

Ia banyak mengalah

Namun kini Hera hanya bisa dibuat menghela napas lelah

"Lo udah kasih kabar ke Marka?" tanya Nanda saat masuk kamarnya

Hera mau pulang kerumahnya, ia sedang kemasi beberapa barang yang hendak ia bawa pulang

"Udah" Belum, Hera belum katakan apapun

"Oke deh hati hati ya, sayang banget padahal besok sabtu Marka ajak ke kafe baru"

Hera tersenyum tipis, sekarang hari Kamis dan ia putuskan untuk pulang. Semester ini ia tak miliki banyak kelas

"Ya nanti kalau gue udah balik deh, kita kesana lagi"

.

Hera balas seperti biasa pesan Marka padanya. Hanya saja gadis itu sedikit lebih cuek tak banyak bertanya seperti biasa dan sepertinya Marka tak menyadari itu

Gadis itu sudah naik ojol dari stasiun ke rumahnya

Ia pulang siang hari dan sore sudah ada dirumah

"Bu, kata ibu mau ada trip karyawan ya?"

"Iya, ke Bali aja 3 hari 2 malem. Kenapa?"

Hera terdiam, "Hera ikut deh, sekalian mau jalan jalan"

Ibu Hera mengangguk mengiyakan

"Besok kan berangkat?" Tanya Hera lagi dan ibunya mengangguk. Ibunya sedang menata struk seperti biasa

"Ibu ikut kan? Kalau gitu Hera kemas barang dulu ya Bu"

Hera mau tenangkan dirinya dulu

.

"Lah, Hera kan pulang. Lo gak tau?"

Marka terkejut, Nanda tadi ia telfon dan ia minta untuk keluar kosan

Padahal ia masih berkirim pesan kok dengan Hera. Ini kan mau akhir pekan, ia tadi sudah chat Hera kalau ia akan hampiri gadisnya itu ke kosan dan ajak makan malam

Tapi justru ia dapati fakta yang baru ia ketahui bahwa Hera pulang ke rumah

"Pulangnya kemarin Kamis Ka. Siang siang gitu"

Jantung Marka berdebar tak biasa. Panik sedikit ia rasakan

Hera tak katakan apapun. Gadis itu balas chatnya seperti biasa siang tadi, lalu kenapa sore ini tak ada di kosan tanpa bilang

Mereka tidak bertengkar, atau mungkin mereka bertengkar tanpa ia ketahui

Tapi kenapa?

Marka lalu pamit pergi

Ia putuskan untuk pulang juga kerumahnya dan langsung temui Hera saja dirumah

Dalam perjalanan ia terus memikirkan alasan Hera pulang tanpa beri kabar padanya

Mendadak jantungnya berdebar lagi tak karuan

Hera marah padanya, ya?

Beberapa saat kemudian Marka sampai didepan rumah Hera

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang