19

436 75 4
                                    

Perasaan Marka



.
.



"Selamat ulang tahun Jen"

Jenov terima jabat tangan Hera yang nampak datang sendirian. Kekasihnya bilang tidak ingin dijemput dan ingin berangkat sendiri, tapi bahkan sampai sahabat kekasihnya itu datang. Jenov tak lihat keberadaan Nanda di manapun

"Makasih Ra. Nanda mana Ra"

Hera tersenyum, "Tunggu aja"

Jenov tertawa menanggapi lalu meminta Hera untuk duduk didekat panggung saja agar bisa ia pantau juga dan nanti jadi tempat duduk kekasihnya juga

"Gue tinggal bentar ya" ujar Jenov setelah Hera nyaman dengan duduknya

Hera duduk di meja depan yang lumayan dekat dengan panggung acara

Meja itu tidak terlalu besar dan berisi 4 buah kursi

Nanda sebenarnya sudah datang. Bersamanya tadi tapi gadis itu hendak berikan kejutan hingga Hera pun terpaksa masuk ruangan acara sendirian

Ia tak terlalu kenal siapa saja tamu yang ada disana karena kebanyakan sepertinya teman kantor Jenov dan teman di kota ini

Marka atau Raina? Ia tak lihat keduanya di manapun. Hera sedikit lega namun juga gugup. Mau bagaimanapun dia pasti akan bertemu dengan Marka. Setelah semua usaha lelaki itu dan pesan ketus yang ia kirimkan pada Marka, mungkin lelaki itu sudah enyahkan perasaannya untuk Hera, tinggal bagaimana ia beri respon saat mereka bertemu nanti

"Gue boleh duduk disini"

Hera terjingkat pelan lalu dengan cepat mendongak

Marka. Lelaki itu berdiri tak jauh dari kursinya lalu mendekat dan duduk di sisi kanan Hera

Hera menahan nafasnya saat ia lihat Marka hanya diam saja tak katakan apapun. Lelaki itu langsung minum satu gelas minuman yang memang sudah tersedia ditengah meja

Bahkan menanyakan kabarnya saja tidak

Hera memalingkan wajahnya menatap ke depan. Apa sih yang ia harapkan setelah pesan ketus yang ia kirimkan pada lelaki itu

Benar benar tak ada percakapan lagi diantara keduanya sampai tiba tiba lampu ruangan dimatikan dan lampu sorot menyala bersamaan dengan Nanda membawa kue dari arah belakang panggung hingga gadis itu berdiri di tengah panggung

Jenov yang tadinya berada di sekitar meja tamu pun dapati lampu sorot menyala ke arahnya

Lelaki itu tersenyum lalu berjalan pelan ke arah panggung, terus pertahankan tatapannya pada Nanda yang menunggunya didepan

Saat lelaki itu telah sampai, para tamu berdiri dan nyanyikan lagu ulang tahun untuknya hingga selesai dan ia tiup lilinnya diiringi tepuk tangan yang meriah

"Kemana aja sayang" ujar Jenov pelan sambil peluk pinggang Nanda dan beri kecupan ringan di pipi tunangannya

"Kejutann!!" Nanda tersenyum cerah dan Jenov tak bisa menolak untuk tersenyum juga

Hera bertepuk tangan pelan saksikan sahabatnya dengan tunangannya itu yang selalu saja penuh afeksi

Ia lalu duduk, sempat menoleh sebentar ke kanan dan terkejut karena Marka menatapnya

Alunan musik ringan lalu dimainkan, lampu ruangan kembali dinyalakan dengan nuansa temaram untuk sepasang tunangan yang berdansa di atas panggung sana

Hera menghela nafas pelan

"Maaf"

Suaranya lirih namun ia yakin Marka mendengarnya karena ia sempat melihat lelaki itu dengan cepat menoleh

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang