5

579 54 0
                                    

Marka?

.
.

"Njir lo kenal Marka Ra?"

Pulang dari tongkrongan, Nanda langsung interogasi Hera

Ia sudah dibuat penasaran sejak tadi tapi urung bertanya, mau tanya Marka juga ia tidak sedekat itu dengan lelaki tersebut

Kenal pun juga karena Jenov

Hera masih syok dengan apa yang ia alami barusan

Ia bahkan masih tak percaya akan bertemu Marka Marka itu setelah 5 tahun kelulusannya dari sekolah menengah atas

Seperti yang teman lelaki itu katakan

Marka berubah

Fisiknya, gayanya, cara bicaranya bahkan bagaimana lelaki itu menatap pun berubah

Hera masih bisa merasakan jantungnya berdebar kencang seperti dulu karena lelaki itu

Gila sih dia

"Malah ngelamun lo"

"Ish tanya mulu lo Nan. Dia temen SMA gue, ketua kelas dulu"

Nanda menyipitkan matanya

"Terus kok lo kayak gitu reaksinya, kenapa lo?"

"Reaksi gimana? Kaget lah iya pasti, udah 5 tahun lulus tiba tiba ketemu di tanah rantauan ya kaget"

"Iya sih" Hera mendengus

"Lah emang ga ada info gitu temen temen lo pada kemana?"

Hera menggedikkan bahu, ia saja grup kelas SMA tidak pernah satu kalipun berikan komentar

"Grupnya aja sepi. Rame kalau ada acara reuni sekolah atau ada undangan nikahan"

"Haha sama kayak grup kelas gue juga"

Hera lepaskan jaket yang ia pakai lalu gantung dibalik pintu sementara Nanda rebahan diatas kasurnya

"Dia kata Jenov terkenal banget tau di kantor" Nanda mulai bercerita

Hera tadinya sudah gatal ingin bertanya, tapi ia malu. Nanda kan tidak tau dulu Hera pernah suka ke Marka

Kalau tau ya sudah habis dia, Nanda mulutnya bocor ditambah orangnya hebohan

"Satu kantor mereka?" Pura pura ga paham aja dulu. Batin Hera

Nanda mengangguk. Hera duduk di kursi meja riasnya lalu mulai bersihkan wajah gunakan pembersih

"Iyaa, satu kampus juga katanya dulu"

"Tapi kata Hery bener sih. Dulu Marka gendut kan sama jerawatan" Nanda buru buru bangkit sambil tatap Hera

Hera melihat sahabatnya itu melalui pantulan cermin lalu mengangguk

"Ya ga gendut banget sih, dia kan agak tinggi jadi ga kelihatan. Terus jerawatan juga ga yang banyak gitu"

"Iyaa tapi kan kalau dibanding sama sekarang ya kelihatan berubahnya. Gue liat kok foto mereka pas SMA. Kucel gitu anaknya"

Hera tergelak. Asem banget Nanda ejek Marka kucel

"Tapii ya pas kuliah udah berubah. Kata Jenov gara gara habis ditolak sama gebetannya makanya dia berusaha glow up"

Gerakan tangan Hera yang sapu wajahnya gunakan kapas terhenti

Oh, demi gebetan

"Tapi untung sih ga diterima. Sumpah kalau lo tau anaknya pasti udah kayak yang illfeel"

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang