42

1.2K 112 5
                                    

Rumah

.
.


Niat Marka yang hendak langsung bawa Hera ke rumah baru mereka ternyata tidak bisa terwujud

Pasalnya, Hera meminta untuk menginap dulu di rumah ibunya

Dan kini lelaki itu bergelung saja di atas tempat tidur sang istri sementara Hera entah lakukan apa diluar sana

Katanya sih mau bantu ibunya berkebun dulu karena ibunya memang sedang ada waktu senggang. Kata Hera sudah janji bantu dari lama, tapi baru bisa terealisasikan sekarang

Marka pasrah saja menuruti mau Hera. Takut istrinya itu marah. Hera kalau sudah marah jadi galak sekali soalnya

"Sayang.." suara mendayu Hera menyapa gendang telinganya, Marka menoleh dan tersenyum tipis

Hera ikut naik ke atas kasur dan bergelung di samping suaminya yang sedari tadi memang bermain handphone

"Nanti ke rumah barunya sore aja" ujar Hera

Marka menoleh, "Gak jadi besok?"

"Kata Ibu suruh sorean aja nanti" Marka mengangguk saja pelan, meski dalam hatinya ingin berteriak kegirangan

Ibu mertuanya ternyata sangat tahu keinginan menantunya ini. Marka jadi terharu, nanti ia akan belikan beberapa tas untuk beliau

Marka mengulum bibir, ia kan juga mau bermanja manja dengan Hera. Selama ini mereka tak bisa leluasa saling memberi afeksi karena Hera itu susah sekali untuk diajak romantis

Mereka mentok cuma ciuman saja, itupun kalau dia mau pegang pegang langsung ditahan oleh Hera

Hera benar benar pandai mengendalikan nafsunya. Marka jadi malu sendiri kan, ia jadi kelihatan ingin nyosor terus ke istrinya itu

"Hayoloh mikirin apa kamu?" Hera tertawa kecil sambil menusuk pipi Marka berulang kali

Marka langsung menoleh ke arah Hera yang masih menertawainya

Dengan cepat lelaki memutar badannya dan berpindah jadi mengukung Hera menjadi dibawahnya

Hera tercekat sesaat namun kemudian tersenyum kecil sambil kalungkan lengannya pada leher Marka

"Aku mikirin kamu lah. Kalau diinget inget kamu kayak ngehindar dari aku kan?" Ujar Marka

Hera tertawa lihat Marka yang nampak sengit menatapnya

"Gak ada yang gitu" jawabnya dengan tawa kecil, Marka menggelengkan kepala tak terima

"Habisnya kamu kenapa gak mau aku ajak ke rumah baru sih yang?"

"Apa coba kalau gak ngehindar?"

"Emang mau apa dirumah baru? Rumah sama sama aja ini"

"Beda yang" Marka turun benamkan wajahnya pada ceruk leher Hera. Tubuhnya menindih Hera yang nampak tak keberatan

Hera terkekeh, ia elus surai belakang Marka dan tepuk tepuk bahu lelaki itu

"Kan mau manja manjaan, kita juga belum itu loh"

Hera tertawa, ia sedikit merinding karena Marka berbicara dekat dengan lehernya dan bernapas tepat disana. Lelaki itu bahkan menghirup dalam dalam ceruk lehernya

"Iya kan makanya sore nanti sayang. Ibu kayaknya sadar sama wajah ngambek kamu tadi"

Marka terkejut mendengarnya, ia langsung mendongak lagi menatap istrinya bingung

KaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang