GO!
Rapat pun bubar, akan kami lanjutkan kapan-kapan lagi, setelah menemukan kunci utama alias 'Ejen'.
"By, aku ikutmu pulang ya, malam ini saja kok." Ken menganggukkan kepala ke atas.
"Me too, saya izin menginap di rumah, tante ya, Rina." Jo ikut berdiri, berpamitan untuk pulang.
"Lily, kamu bisa menginap di rumahku, orangtuaku juga tidak pulang hari ini." Kata Alex berdiri, menepuk-nepuk bajunya yang tak berdebu.
"Ha!" Syok Lily ke Alex. Tanpa orangtua?
"Eh, tenang pembantuku banyak, apalagi kamarku. Walaupun tidak ada orangtua, rumah ini di kelilingi banyak cctv. Aku juga anak yang polos dan baik hati, kok." Panik Alex. Mencoba menenangkan Lily yang hampir berpikir yang tidak-tidak.
"Benarkah? Kau sepolos itu." Ken mengangkat alisnya sebelah.
Alex mengangguk, ya tentu. Katanya percaya diri. Semua menginap di rumah teman, saudara, atau bahkan di rumah ibu angkatnya. Tetapi, tidak denganku.
"Oh, aku duluan ya. Sopirku sudah sampai di depan." Kataku yang pamit lebih dulu, menaiki ke atas lantai yang ditunjuk Alex.
"Kami juga Ella, ayolah, kita semua pulang." Sahut Ken.
Alex mengantarkanku sampai ke tempat pertama kami masuk--Lantai otomatis.
"Ya, hati-hati, ya. Kapan-kapan kesini lagi. Masih banyak tempat yang kalian belum kelilingi, ini hanya bagian kecilnya saja." Ramah Alex sambil menghampiriku, mendekat ke garis lantai.
"Oh, ya? Menurutku ini sudah sangat luas, lho, Alex." Aku tak menyangka kalau ini hanya bagian kecil dari dunia Alex.
"Ya, tentu. Kalian belum lihat, dunia luar milikku, atau ruang-ruang lainnya. Oh, ada juga kendaraan-kendaraan yang wajib aku kasih tahu kalau kalian kesini lagi, ya." Sepertinya Alex begitu senang kami mengunjungi dunianya.
"Wah, hebat, Lex. Aku puas kesini tapi ingat. Besok-besok, sediakan kami camilan dan minuman ya." Ancam Ken yang mulai masuk ke lantai otomatis bersamaku.
"Iya, Lex. Aku yang ingin empat tahun berteman samamu, baru tahu tempat ini, lho. Eh, tapi, aku bisa memaklumimu, sih. Gara-gara dari dulu aku tidak percaya adanya kehidupan lain selain bumi yang kita lihat sehari-hari, jadi mana mungkin aku yang dulu bisa mempercayai dunia yang unik dan canggih seperti ini. Jadi pasti kamu sungkan menceritakan duniamu ke orang yang tidak tepat sepertiku." Jujur Cadby memeluk sabahatnya.
Alex hanya tertawa sambil mengangguk-angguk mengerti. "Iya, By. Ini memang waktu yang tepat, aku memperlihatkan duniaku ke sahabatku tersayang." Colek Alex sambil bergaya centilnya.
"Cih, jangan kumat, deh. Bancinya." Jitak Cadby ke jidat Alex.
Auw, ringis Alex kesakitan.
"Lex, i'm sorry sudah merepotkanmu, dan tadi sudah berbuat suudzon padamu. Tidak akan saya ulangi lagi." Jo mengelus rambut Alex yang hitam, lalu naik ke lantai otomatis.
"Haha, dua kali kak Jo minta maaf karena sudah suudzon padaku. Iya, aku maafkan, kok, takut banget nggak di maafkan haha." Tawa Alex geli. Jo hanya menggaruk kepalanya sambil menunduk karena malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...