GO!Di saat-saat seperti ini, aku malah bertemu dengan kedua orangtuanya Ella. Menanyakan keadaanku, setelah pingsan tadi, dan mengajakku makan bersama di meja makan.
"Ella mana, om, tante?" Pura-puraku yang padahal tahu Ella hilang bersama Siu.
"Oh, Ella ada di kamarnya. Tadi ada di belakangmu." Santai mamanya Ella sambil memotong kentang goreng di piring besarnya.
Aku mengerutkan dahi, mencoba mengingat-ingat. Di belakangku? Perasaan aku sudah berputar-putar mencarinya, tapi tidak ada.
"Lalu, Ella nggak ikut turun, makan bersama?" Tanyaku lagi.
"Ella sudah makan duluan tadi pas pulang dari rumah temanmu." Jawab papa Ella yang menuang minuman ke gelas istrinya.
"Terimakasih, pa." Senyum mama Ella ke suaminya.
Seketika aku terdiam, malah salah fokus dengan melihat keharmonisan ibu dan ayahnya Ella. Mereka seperti saling mencintai satu sama lain.
"Cadby." Panggil mama Ella menyadarkanku. "Ayo, di makan, nak. Nanti makanannya jadi dingin. Setelah itu, kamu boleh pergi istirahat juga ya. Oh, apa kamu risih tidur di kamar Ella? Kamu bisa lho, tidur di kamar samping kamarnya Ella, disana kosong. Kami memang sengaja, ruang di sebelahnya itu dijadikan kamar tamu, atau kamar tidurnya nenek-kakek Ella kalau sedang berkunjung kesini." Ramah mama Ella.
Aku tersenyum tipis, dan mengangguk pelan. Andai, mamaku masih hidup. Pasti mama akan seperhatian ini padaku. Aku melahap makan malam yang dihidangkan keluarga Ella, ini sangat enak, dan lezat. Orangtua Ella, benar-benar baik.
"Terimakasih banyak om, tante." Aku membungkukkan badanku sedikit. Aku sangat menghormati keduanya yang begitu baik padaku.
"Iya, sementara. Kamu istirahat dulu di rumah ini, ya." Papa Ella merangkulku, mengantarkanku ke kamar samping kamar Ella.
***
Papa Ella membuka pintu kamar yang terkunci.
"Masuklah, tadi sudah di bersihkan sama pembantu disini." Kata papa Ella, membuka pintu kamar lebar-lebar.Aku pun mengangguk, perlahan maju ke depan, dan masuk. Whoaa. Aku terdiam kagum, tak kusangka seluas ini kamarnya. Ini luar biasa.
"Besok pagi, om antar kamu ke rumahmu ya." Ucap papa Ella kembali, segera menutup pintu kamar.
Aku menoleh cepat, menggenggam tangan papa Ella yang sedang menarik gagang pintu berbentuk bulat.
"Kenapa nggak sekarang om? Aku sudah baik-baik saja." Kataku dengan yakin.
Papa Ella menatapku, menyingkirkan tanganku dengan pelan, dan tersenyum. "Tanganmu saja masih dingin, terus om harus mengembalikan ke tante kamu gitu? Tenang, tantemu sedang pergi juga, tidak ada di rumah. Tadi om dan tante, sudah mondar-mandir, dan mengetuk rumahmu. Namun, tidak ada jawaban. Ya sudah, om bawa kamu kesini, bye." Cerita papa Ella secara singkat dan langsung menutup pintu kamar.
Aku terdiam, terpelanga, menjatuhkan diri. Keluarga Ella, tidak ada yang tahu aku tinggal bersama nenek yang sedang sakit, kecuali Ella-nya sendiri. Jelas di rumah terkesan tidak ada orang, orang nenek saja sedang berbaring di atas ranjang tak sadarkan diri akhir-akhir ini. Bagaimana bisa nenek tahu kalau di luar ada yang bertamu atau mendatanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...