The XLI : Bukan Duniaku

6 1 1
                                    


GO!

Seperti biasa, aku berangkat dengan sopir pribadiku dan menjemput Rina.

" A-aku, aku sengaja gak masuk Ella ". Kata Rina yang berdiri di pintu rumahnya.

" Kenapa? ". Tatapku ke seragam yang Rina gunakan, Rina terlihat sudah siap sekolah. Namun, ia menolak untuk pergi ke sekolah bersamaku.

" Gapapa, aku meliburkan diri aja ". Jujur Rina yang ingin menutup pintunya dengan cepat namun aku tahan pintunya yang hampir tertutup.

" Kalo gitu, ayo shopping ". Kataku menyemangati dirinya sambil terus menahan pintu.

Rina dengan rambutnya yang seperti biasa, panjang full menutupi wajah hanya mata kanannya yang telihat melirikku.

" Oke, aku ganti baju dulu ". Brak! Ia menutup pintu serapat-rapatnya.
" Yuk ". Katanya yang sudah siap dalam beberapa menit.

" Iko ikut ka! ". Dari belakang ada adik kecilnya Rina yang berlari menghampiri aku dan Rina.

" Iko? Kamu darimana aja? ". Rina memeluk adik kecilnya.
" Bukannya kamu sakit? ".

Iko menggeleng secepatnya, Iko mengatakan bahwa ia sudah sembuh.

Kami berangkat ke mall dengan sopirku.

***

Di posisi lain, aku Rina. Ini pertamakalinya Ella, tentangga sekaligus teman sekolahku mengajakku untuk berangkat bersama. Walaupun aku menginginkannya sejak lama, aku lebih memilih bermain dengan Iko.

" Iko ikut ka! ". Aku menengok kaget melihat Iko berlari ke arah dan memelukku dengan erat.

" Iko? Darimana aja kamu?! ". Kagetku, padahal tadi Iko berteriak minta tolong padaku.
" Bukannya kamu sakit? ". Aku memegang dahinya. Iko juga menggelengkan kepala.

" Aku udah sehat ka ". Senyum Iko.

Ella mengganti seragamnya di dalam mobil, setelah selesai mengganti seragamnya. Ia menyuruh masuk kami ke dalam mobilnya, kami ke mall seperti tujuan awal tadi.

Mall yang kami kunjungi, mall dengan jajaran toko barang-barang branded yang biasanya mama beli di mall ini.

" Rin, kita ke toko tas ini yuk ". Ajak Ella menggandeng tanganku. Namun, aku menahannya, kakiku tak bergerak.
" Kenapa Rin? ". Bingung Ella menengok ke diriku yang menunduk begitu dalam.

" Uangku gak bakal cukup belanja disini, lagian ini juga barang-barang yang cocok untuk orang yang berumur lima belas sampai puluhan tahun ".

Ella melepaskan tangannya dan melipatnya, lalu berhadapan denganku.

" Belum masuk, udah sok tau! ". Katanya dengan ketus.

Apa?! Sok tau? Ck, aku tentu tau harga barang-barang di mall mewah ini. Aku sering kok pergi bareng mama! Batinku yang tidak berani mengucapkan kalimatku secara langsung.

" Ayolaaa ". Seketika Ella kembali menjadi ramah sambil menarikku dengan pelan.

Toko tas dari sebuah brand ternama nomor satu di dunia kami masukki. Pelayan disana sama sekali tidak melarang kami masuk, padahal bukannya masuk ke tempat ini setidaknya sama orangtua? Padahalkan jelas aku, Ella apalagi Iko berada di bawah umur.

PCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang