The XXV : Corspe

18 4 0
                                    


GO!

Jo melotot, menatap Jeffry dan osis lainnya. Kaki dan badannya langsung bangkit berlari keluar ruangan. Diikuti dengan semua osis yang berada di dalam ruangan, kecuali Jeff yang keluar belakangan.

Jeffry mengerutkan dahi, melihat Egan yang bersandar santai di kursi rapat sembari menatap Jeff balik.

" Cih! ". Kesal Jeffry meninggalkan Egan sendiri di ruangan osis.

***

" HAAAHH ". Teriak Ken yang berhasil ditarik dari dalam oleh perempuan berambut hitam panjang

Ketika Ken berhasil ditarik, semua anak langsung menutup, dan menahan pintu kelas 7 excellent 3 dengan laci-laci loker delapan susun yang berada didalam belakang kelas tadinya.


Haa haah haa...

Nafas Ken sambil melihat sekeliling, melihat anak-anak 7 excellent 3 yang begitu sigap.

" Thankss ". Terimakasih Ken ke perempuan berambut panjang sambil melongo ke bawah, berusaha melihat wajah si perempuan yang menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya.

" Kak! ". Ken langsung berdiri tegap, mendengar suara Alex.

" Cadby mana? ". Tanya Alex yang berjalan menghampiri Ken dengan ekspresi khawatirnya.

Ken yang kesal langsung berteriak, memarahinya untuk tetap diam. Sekaligus menyuruh Alex dan lainnya duduk ke meja masing-masing.

Terdengar juga suara bunga itu telah pergi, Ken langsung menegaskan ke mereka (anak-anak 7 excellent 3).

" Kita sudah tidak bisa keluar dari sekolah ini ". Ken berdiri di depan anak-anak, tatapannya gemetar, penuh ketakutan.
" Guru-guru disini, kemungkinan sudah lenyap dengan semua makhluk sialan itu! ".

Seketika kelas kembali ribut, masing-masing memiliki ke khawatiran yang berbeda-beda. Ada yang menangis histeris, ada yang ketakutan sambil bergosip, ada yang diam gemetar, ada yang menangis minta pulang, ada yang berteriak kesal ke Ken, dan ada yang diam tidak bereskpresi.

" KAKKKk!! ". Teriak Alex yang lemas dan menangis.

" Sorryy ". Ken menunduk bersalah.

" HAAH!! ". Marah Alex yang menyapu bersih barang-barang di meja dengan tangannya sendiri, hiks hikss hikss yang dilanjutkan dengan menangis putus asa mengingat akan sahabatnya yang meninggalkannya sendiri.
" Apa Rinn? Hikss ". Alex yang terduduk lemas di kursi tempat duduknya, menongak ke atas melihat perempuan berambut panjang berdiri disampingnya yang ternyata itu Rina. Teman tetangga Ella.

Rina menyodorkan sebuah sapu tangan ke Alex tanpa menunjukkan wajahnya.

" Kak kuping lo kenapa? ". Salah satu siswi di kelas 7 excellent 3 menyadari telinga Ken berdarah.

Anak-anak kelas dan tiga osis yang ada di dalam kelas itu juga melihat ke arah Ken semua.

" Tangan lo juga kenapa? ". Tanya Alex, melihat kedua lengan Ken ditutupi karet.

" Pelindung ". Singkat Ken.

" Bego lo! ". Salah satu osis di dalam kelas 7 excellent 3 maju ke depan Ken.
" Pelindung kok gitu? ".

PCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang