The XLIV : Illusion Monster

7 2 0
                                    


GO!

Di kelas ada banyak anak yang langsung pulang di bawa ke rumah sakit segera, dan ada yang masih bertahan dengan wajahnya yang penuh memar.

" Baik, tugasnya bisa dijadikan pr di rumah ".

Bahkan guru-guru disini terlihat cuek, dan seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa disini. Ini sama halnya seperti kejadian kemarin, para guru maupun kakak-kakak kelas sangat tidak peduli dengan apa yang telah terjadi hari kemarin. Apalagi hilangnya beberapa murid seperti Rina dan anak-anak reguler, lalu sampai sekarang guru juga tidak membahas tentang kak Jeffry, mereka hanya mengatakan kalau tidak ada korban jiwa di kejadian kemarin.

" Menurut lo, Dey. Apa kejadian kemarin itu nyata? ". Tanyaku ke Dey yang sudah berjalan jauh dari kelas.

" Ella? Kamu ini kenapa? ". Kaget Dey dengan pertanyaanku yang aneh.

" Iya, maaf. Abiss, guru-guru disini gak ada yang mau bahas tentang kejadian kemarin ". Cemberutku.

" Yaa, lagian siapa yang mau mengingat kembali kejadian kemarin yang mengambil banyak nyawa korban ".

" Hah! ".

Maksudnya? Dey tau kalau memang pada nyatanya, ada banyak yang meninggal karena serangan monster-monster kemarin! Terus kenapa tiba-tiba dengan seketika mereka, para guru dan kakel datang menghampiri kita dan bilang kalau tidak ada korban jiwa di dalam kejadian itu.

" Ella ". Bisik Dey. Aku menoleh ke Dey yang berbisik padaku.
" Mobilmu udah dateng ".

Aku menoleh ke depan, melihat mobil mewahku sudah menjemput menghampiri diriku.

" Pikirinnya di mobil aja, cari jawabannya dengan baik dan jangan gegabah ". Bisik Dey di telinga kanan. Aku mengangguk-angguk mengerti.
" Oh, ya. Mungkin kamu belum tau kalau salah satu monster namanya ilusion monster ". Aku menengok ke Dey dengan gerakkan kaget.
" Jika kita sudah masuk ke dalam ilusinya kita akan bingung mana yang benar dan mana yang salah ".

Jadi, maksud Dey? Monster yang mana...

" Lorong panjang alias Ilusion Monster ". Sringg, bola mata Dey seketika bersinar sebentar.
" Itu ilusimu, Ella! ". Dey menyadarkanku kembali.

Hah! Ya, ya. Ini itu ilusiku, khayalanku? Yaa benar, Dey manusia kan. Iya Dey manusia. Aku berjalan cepat meninggalkan Dey yang berdiri sambil terus menatapiku.

Di dalam mobil, aku merenungi kata-kata Dey.

" Jadinya ada berapa monster? Flower, sticky mud and illusion monsters ".

Aku baru berhasil bunuh satu, gimana dengan monster lainnya? Apa mereka masih ada di sekolah?

" Oh, yaa kejadian kemarin ".

Selama di dalam mobil isi kepalaku penuh dengan kejadian hari itu, mengingat bahwa aku begitu jelas melihat anak-anak excellent mati begitu saja karena ulah para monster jelek itu.

" Tingkataan terbawah yaa, kelas tujuh ex four salah satunya ".

Aku melihat mereka mati diserang flower monster termasuk kak Jeff dan beberapa anak osis lainnya, lalu tadi di sekolah aku memang benar-benar tidak melihat anak-anak dari ex empat begitu pula kak Jeff dan osis lainnya. Berarti benar yang kemarin aku lihat, para guru dan kakak-kakak kelas excellent yang tidak ada di gedung utama.

PCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang