GO!
Jrepp. Lily mengeluarkan purple slime dari tangan kiri, menempel di atas mejaku.
"Lilyy." Aku menyergit jijik. Lily tidak mendengarku. Rambutnya berubah ungu muda full, berkelip glitters, dan keluar asap di badan belakang, juga mengeluarkan wangi bunga lavender rose.
Dugk. Egan mundur sampai ujung tembok. Lily berjalan memojoki dirinya, slime di tangannya memanjang dari meja sampai telapak tangan kirinya. Lily semakin mendekat ke Egan yang sudah terpojok.
"Lo salah menilai gue! Gue bukan anak manja apalagi cengeng! Gue hidup mewah dan glamor karena dari diri gue sendiri, jadi influancer, jadi zeleb, bahkan dari endorsmen. Selama nyokap gue meninggal, hanya ibu tiri gue yang bisa menikmati semua harta ayah gue. Mobil, pakaian, eksasoris, barang-barang kecil, apapun itu yang pernah gue pake. Itu hasil kerja keras gue, demi gue bisa hidup, dan menjalani hidup tanpa memedulikan dua orang dewasa yang juga nggak pernah peduliin gue!"
Aku, Jo. Tidak mungkin, aku hanya berdiam diri. Kekuatan Lily bisa kalah, jika disandingkan dengan kekuatan Egan.
"Ayahku juga." Ucap Egan. Membuatku tidak jadi melangkah.
Jeess. Asap di tubuh Lily seperti tersiram air.
"Ibuku juga meninggal." Lanjut Egan lagi.
Perlahan slime di mejaku ke-tarik dan menyerap masuk ke telapak tangan kiri Lily.
"Ayahku juga sama bodohnya, ia tetap menikahi perempuan eropa yang mencintai hartanya." Egan menengakkan badannya. Terlihat Lily yang terdiam membeku.
"Egaann." Lily menyentuh pipi kanan Egan.
"Kamuu,-.""Adik kakak, atau twins?" Aku memotong ucapan Lily. Lily dan Egan, menengok ke arahku, merengutkan dahi.
"Yeah, seperti di film-film, bukan? Dengan cerita kalian yang sama persis, ini sih, mustahil jika salah." Lagipula aku ini genius, malah mungkin aku salah."Bukan." Lily menggelengkan kepala.
"Gue nggak punya adik apalagi saudara kembar, Jo." Egan menyilangkan tangan.
"Ha?" Tidak mungkin aku salah. Bukan (?).
"Kalian ini, coba cari kesamaan tentang keluarga kalian. Pasti ada banyak sekali kecocokan, dan jika benar. Berarti kalian masih darah daging yang sama.""Egan, gue boleh lihat berkas-berkas, lo?"
Doeengg
Krik Krik.. krik krik. Aku dicuekkin.
Egan tidak mudah mengerti dengan kata hati perempuan. Ia jelas menolak, permintaan Lily.
"Gue tahu sesuatu, tapi tetap harus pastikan kebenarannya!" Decik Lily kesal.
"Jangan, sok tahu!" Tatap Egan kesal. Matanya menyala seketika, bola mata hampir berubah warna.
Aku tak sungkan menengahinya. Memberikan ketenangan. Keduanya tidak bisa didekatkan seperti ini, jadi aku menarik Lily sedikit menggunakan tarikan kecil dari jari-jariku (menggunakan kekuatannya dari jarak jauh) untuk sedikit mejauh dari Egan. Slime bisa hangus dengan tatapan laser-nya Egan, itu sangat mengerikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...