GO!Taptaptap
Taptaptap
Taptaptap
Suara Ken berlari menuju kelas-kelas excellent. Langkah demi langkah, pikirannya selalu ke Cadby. Hela nafasnya yang berat, degupan jantungnya yang amat kencang terus membuatnya tidak berpaling ke belakang.
Walaupun pikiran dan hatinya menyuruhnya berbalik, dan pergi kembali ke dalam toilet.
Namun kaki, dan semua badannya tidak berhenti bergerak ke depan. Meninggalkan jauh dari toilet berteriak ke satu persatu kelas.
" MASUKK!! ". Dari kejauhan Ken sudah berteriak melihat kelas-kelas tujuh excellent yang melongo keluar jendela kelas masing-masing.
" KALO LO SEMUA GA MAU MATI!! TETEP DI DALEM ". Marah Ken dengan ekspresi sangarnya.Berulang-ulang kali Ken berteriak ke setiap kelas-kelas excellent.
Taptaptap. Kakinya benar-benar tidak berhenti, terus berlari sampai hela nafas terengah-engah. Namun dengan porsi badannya, Ken tetap stabil karena terbiasa berolahraga berlari mengitari sekolahan megah ini. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi dari dirinya.
Badan, tangan dan kakinya terlihat sangat kekar. Urat pada lengannya juga mengatakan, olahraga Ken bukan hanya sekedar lari saja namun mengangkat alat berat salah satunya.
" KAK KEN!! EMANG KENAPA KAK!! ". Teriak anak-anak dari kelas 7 excellent 4 setelah diberitahukan Ken tentang keadaan diluar sedang tidak baik-baik saja." UDAH NURUT AJA! ". Ken lanjut berlari ke kelas-kelas, sesekali ia menoleh kiri, kanan, dan belakangnya, memastikan tidak ada atau adanya makhkluk-makhkluk itu.
" MASUKK!! KALO LO GA MAU MATI!! ". Ken kembali berteriak ke kelas-kelas, khususnya kelas 7 excellent 3.
" Kak! Cadby mana? ". Si hoodie putih (Alex) berbicara di balik jendela kelasnya.
Ken terdiam, mereka saling bertatapan, mata Ken melihat ke arah Alex dan yang lainnya juga. Beberapa dari kelas Alex sedang melihat Ken di luar kelas lewat jendela.
" Kak! ". Panggil Alex sekali lagi. Ken bungkam tak bersuara, entah apa yang dipikirannya. Ia tetap tidak berbicara.
" KAAKKKK!!! ". Teriak Alex menggedor-gedor jendela kelasnya karena Ken menghiraukan pembicaraannya.Hhm huftt. Hanya itu jawaban Ken, Ken kembali berlari. Hhaaa. Baru tiga langkah larian kecil dari depan kelas Alex, Ken terhenti. Menelan ludah dengan tangan yang bergetar.
Alex mengerutkan dahi, teman-teman kelasnya juga terdiam melihat Ken yang masih berada di depan kelas 7 excellent 3, seperti ada sesuatu di depan Ken.
Mulut Ken kembali membuang nafas. Karet pada lengannya, ia kencangkan. Namun, langkahan kakinya mundur ke belakang.
Satu bunga pink kemerahan berukuran besar, berdiri cukup jauh dengan Ken. Bunga itu terlihat sangat cantik, dan wangi. Bergoyang-goyang seolah ada angin yang meniupnya.
" Kak! Ada apa kak? ". Alex mulai khawatir.
Anak-anak dari kelasnya (Alex) juga tidak ada yang berani membuka jendela, apalagi mengeluarkan kepalanya dari jendela-jendela kelas. Mereka hanya melihat Ken yang ada tepat di depan jendela sambil perlahan-lahan mundur ke belakang. Tapi suara dari kelas Alex tidak bisa dihindari, mereka sangat berisik malah ini terlalu berisik.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...