GO!Perempuan berambut pendek dan berponi, berlari begitu saja. Berteriak ketakutan.
" Enak aja setan! Gue disini! ". Kesalku. Melihat perempuan aneh itu berlari kerumahnya.
Yang jelas saat dia berbicara panjang aku menghiraukannya. " Terus aku ada di posisi belakangnya, ya jelas lah dia ketakutan. Orang dia nyari aku cuman nengok kiri kanan doang, gak nengok ke belakang! ". Sewotku sambil bercerita ke nenek.
" Haha oalaa gitu toh! Iyo gapapa, mungkin dia takut karena kamu cerita begitu ke dia. Padahal kamu tau itu mitos, harusnya kamu ga usah menceritakan ke dia tentang rumah barunya. Kalo gitu yoo wes laa, kamu yang salah dan harus minta maaf ke dia sekalian salam kenal, kamu belum kenalan kan sama dia? ". Ledek nenek mencoba menghiburku.
" Haa... ". Aku membuang nafas.
Mencoba untuk berpikir jernih. Ya, mungkin benar aku yang salah.
***
Di depan pagar yang tinggi menjulir membuatku menelan ludah.
" Yakin nih, aku masuk ". Raguku yang mengingat tentang mitos-mitos itu.
Jika, mitos itu benar. Artinya rumah perempuan poni itu milik penyihir hitam yang hobinya mengutuk orang menjadi manusia patung.
" PERMISIII... Haloooww apa ada orang di dalam? ". Teriakku di luar pagar rumahnya.
" Aduuh... kayaknya gak kedengeran deh. Apa aku pulang aja ya? Tapii... nanti kalo nenek tanya, aku jawab apa? ". Aku ragu mondar-mandir di depan pagar sesekali menoleh ke balik pagar.Masih penasaran di dalam rumahnya seperti apa. " Sepii... halaman rumahnya aja sepi. Pasti lagi pada tidur, kayaknya juga belum ada satpam dirumah ini ". Ocehku sendiri sambil mengintip di ronga-ronga pagar.
HAH! Teriakku karna ada seseorang yang memegang pundakku secara tiba-tiba.
" Nah lho, cari siapa nak? ". Tanya seorang perempuan cantik berbadan tinggi yang jelas dia terlihat seorang ibu... Ibu. Kayaknya...
" A-anu tante, aku mau kasih titipan jamu daya tahan tubuh dari tanteku, buat tetangga baru karna sebelumnya dia udah kasih aku makanan. Sekalian aku mau kembaliin keranjangnya ". Senyumku lumayan canggung.
" Waa boleh banget. Kebetulan tadi itu anak tante yang bagiin kue... ". Ramah tante.
Aku sudah menebak, tante ini adalah ibundanya si poni.
" ...Kalau gitu masuk aja yuu, sini tante bawain ". Jawab tante bersemangat.
Aku di bawa masuk ke rumah besar itu.
***
Ternyata tidak seburuk luarnya, di dalamnya bersih, rapi, dan wangi. Aku jadi tidak perlu takut lagi sama pikiranku tentang mitos-mitos itu.
Mungkin memang ada beberapa barang yang bentuknya tidak familiar, namun sisanya barang-barangnya bagus dan mewah.
" Tunggu dulu ya, tante panggil Ella dulu ". Kata tante sambil menaruh bawaan aku tadi di meja depanku duduk. Lalu pergi begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
حركة (أكشن)• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...