GO!"Ah, maaf. Ella, sepertinya aku dan Cadby ingin merasakan suasana malam hari. Jadi, terimakasih banyak sudah menawarkan tumpangan ke kami." Senyum Ken merangkulku.
"Ck, ak-." Mulutku langsung ditutup oleh Ken.
"Diam, jangan menyusahkan orang." Bisik Ken ke telingaku.
Ck, sial. Padahal, aku ingin ikut dengan Ella. Lebih cepat sampai ke rumah nenek dengan naik mobil dibanding harus berjalan kaki.
***
Tak tuk Tak tuk. Ketukan payung yang dijadikan tongkat dengan Ken. Sedangkan aku jalan mendahuluinya, ia terlalu lambat--Membosankan.
"Kau ingin bicara apa?" Aku menoleh ke belakang, dan berhenti berjalan.
Ken menegakkan pandangannya. "Tidak, tidak ada." Ken mendahuluiku kali ini. Ck, decikku lagi, lalu mengikutinya.
"Lalu, kenapa kamu menolak tawaran Ella yang memberi tumpangan untuk kita?" Aku mengejar Ken. Ken terus berjalan sambil membunyikan payung yang dijadikan tongkat.
Tak tuk Tak tuk
"Kalian sok tahu." Tiba-tiba sekali.
"Maksudnya sok tahu?" Aku tidak mengerti. Aku terus mengimbangi langkahan kakinya, Ken.
"Soal ramuan. Kalian semua sok tahu, kalian asal campur mencampur ramuan tanpa tahu kandungannya. Lagipula, kenapa kalian terlalu bangga mengambil barang orang lain? Dan menggunakannya, seenak jidatmu!" Ken berbalik, alisnya mengerut sambil mengetuk dahiku.
Auww, desisku kesakitan. "Itu, kan, bukan perbuatanku. Aku saja baru tahu kalau kau si pencuri ramuan. Jadi, sebenarnya kita semua sama, aku, kau, Egan, dan juga Jo." Sama-sama pencuri ramuan, dan kalian bereksperimen. Aku berbicara sendiri, Ken melangkah terlalu lebar, dan cepat.
"Aku butuh waktu untuk tahu tentang bahan kimia yang terkandung dalam cairan-cairan itu! Sedangkan kalian? Tanpa mempelajari kandungan kimia cairan itu! Kalian terlalu sok tahu! SOK PAHAM! SOK PALING HEBAT! Mencuri barang orang lain tanpa minta maaf." Marahnya sambil menunjuk-menunjuk keras ke dadaku yang sudah berhasil berjalan di sampingnya.
Kalimatnya benar, kami memang sok tahu, sok paham, tapi tidak dengan sok paling hebat. "Iya, maafkan aku, sudah mencuri ramuan milikmu." Tundukku menyesal, masih sambil berjalan.
Tik tik tik. Rintikkan hujan jatuh di atas poniku. Membuat kakiku berhenti melangkah.
Ken ikut terhenti. "Kembalikan ramuanku." Telapak tangan Ken terbuka lebar. Aku mengangkat kepalaku, Ken membelakangi ku, aku hanya menatapnya yang sedang membuang muka. "Ramuan merah, itu punyaku. Jika, kamu menyesal telah mencurinya, sekarang kembalikan pada pemilik aslinya." Suaranya lantang, menengok, dan menatapku lebih tajam.
Aku mengangkat pandanganku tinggi, mengerutkan dahi. "Tidak, maksudku. Aku menyesal telah mencuri ramuan biru milikmu, tidak ada hubungannya dengan ramuan merah yang sudah di tanganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...