GO!Di dunia tipu-tipu
Kamu tempat aku bertumpu
Baik jahat abu-abu
Tapi warnamu putih untukkuPuja-puji tanpa kata
Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama
Janji takkan kemana-mana,yaDi dunia tipu-tipu
Ku bisa rasanya nyaman denganmuTep. Haa... Aku lepaskan tali earphone-ku dari tablet, dan membuang nafas panjang. Aku bersandar di kaca mobilku sembari mencoba mengingat apa yang terjadi.
" Kamu gapapa kan, Ella? Tadi kamu pingsan pas keluar dari toilet, dan pas banget aku juga keluar dari toilet ".
Alex begitu khawatir denganku sampai dia spontan memelukku karna katanya aku mengatakan sesuatu yang aneh saat berbaring di ranjang UKS disertai keringat dingin dan berwajah pucat.
Degdegdeg 3X
Detak jantung Alex begitu nyata, ia memelukku begitu erat dan tulus. Dengusan nafasnya terdengar lega, dan gembira. " Ah! Sorryy, Ella ". Alex melepaskan pelukkannya dariku. Matanya penuh linangan air mata, ke khawatirannya membuatku memeluknya balik, aku juga berterimakasih ia mau menolongku di waktu yang tepat. Walaupun aku baru mengenalnya, aku rasa Alex orang yang baik sama seperti temannya, Dey.
***
Mobilku berjalan menuju rumah besarku, aku duduk berpindah tempat dari posisi kiri ke kanan. Aku ingin bertemu dengan si misterius yang menggandeng sepedanya, sepanjang jalan perumahan aku terus menatapi tepi jalan yang dilalui jalur sepeda dan pejalan kaki.
Hampir dekat rumahku, tidak ada yang menggandeng sepedanya.
" Pak! Turun sini ". Kataku ke pak supir.
Seharusnya pulang sekolah aku melihat si cowok misterius yang menuntun sepedanya tapi yang aku lihat secara nyata dia berjalan kaki tanpa sepedanya. Aku langsung berlari ke arahnya yang hampir masuk kerumahnya. Padahal di ingatanku tadi si cowok misterius ini beberapakali terlihat sedih dan kecewa. Namun kenyataannya sepulang sekolah raut wajahnya biasa saja dan sepertinya ia lupa dengan sepedanya. Apa mungkin sepedanya rusak di jalan? Lalu ia tinggalkan begitu saja.
Haa... . Dia hanya menghela nafas sebal karena aku menghalanginya masuk ke dalam rumah.
Aku menyodorkan tanganku, aku mau tau reaksinya!
Set. Tidak ucapan marah ataupun senang tapi malah aku ditarik ke dalam rumahnya. Aku melotot kaget, ini pertamakali tanganku dihargai tapii kenapa harus ditarik?! Orang mau salaman juga! Huee kenapa sih anak ini.
" Tante, aku izin bawa Ella ke kamar ". Katanya yang masih mengenggam tanganku dengan erat. Aku bingung, apa yang terjadi ini?
Oh, ya seperti biasa rumahnya terlihat asri dan nyaman, ada banyak tanaman hijau didalam rumah yang terlihat kecil diluar.
***
Kamarnya...
" I- ini... kamar lo? Ups! ". Lagi-lagi aku tidak bisa tanpa penasaran. Aku langsung menutup mulutku walaupun telat.
Dia menatapku lalu mengambil kemoceng di dekat jendela kamarnya. Kamarnya di loteng besar, sedikit berdebu dan agak sempit karna ini di atap. Tidak ada alas tidur, dan tanaman ada diseluruh kamar. Ia membersihkan kamarnya yang berdebu ini, dengan kemocengnya yang juga berdebu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...