GO!
" Ssrrtt... Auuww ". Desis kesakitan. Sosok anak kecil terbangun dari pingsannya, kepalanya pusing karena terbentur benda di sampingnya.
" Hikss hiksss... kakakkkkkkk tolongg akuuu ". Tangisnya.***
Selama perjalanan, aku menjadi tidak tenang, aku selalu membayangi Iko di dalam rumah.
Aku menengok ke kursi belakang, membayangi Iko yang sedang terduduk meminum susu kotak di mobil ayahku, jarang sekali Iko naik mobil abang, kemaren malem adalah pertamakalinya aku melihat Iko diizinkan ikut bersama abang dengan mobil miliknya tanpa ada mama atau papa.
" Stop! ". Sebuah kata keluar dari mulutku yang plumpy. Namun entah kenapa, kak Revaldo tetap menginjak gas mobilnya.
" Ku bilang STOP BANG!! ". Marahku.Nyyiittt. Hentian mobil abangku.
" Apalagi? Kamu mau telat!! ".
Aku menatap abangku yang tidak meboleh ke diriku.
" Bang, aku serius... tadi sebelum aku berangkat, aku mendengar suara Iko minta tolong ". Melasku, aku hanya mencoba menjelaskan ke abangku.
" Halah, kan emang abang udah bilang. Kalo Iko lagi sakit! ".
Benar, Iko memang sedang sakit. Lalu... " Lalu kenapa? Iko minta tolong? ". Rengutan dahiku bertanya-tanya.
" Dia kan sakit, jadi minta tolong buat di sembuhin! ". Marah abangku.
" Jangan tanya yang gak berguna! ". Kesal abangku yang mulai menginjak gas." Balik ". Tundukku, aku tidak mau meninggalkan Iko sendirian dirumah. Aku disini merasa asing dengan abangku sendiri, seolah-olah abangku ini oranglain.
" Apaa... maksud kamu? ". Tengok abangku yang melihatku menunduk dan semakin suram.
Dalam tundukku.
" Aku bilang balik! ".
" AKU MAU PULANGG!! ". Teriakku kesal dengan sebuah emosi yang berantakan." AAARGGHHH AAHHHHHH AHK!!! ". Marah kak Revaldo memukul-mukul setirannya. Namun ia tetap mengantarkanku kembali ke rumah.
" Tinggalkan aku ". Kataku yang sudah di antar pulang, dan benar, abangku benar-benar meninggalkanku dirumah.
Entah, aku merasa janggal di rumahku sendiri, rumahku terlalu sepi untuk biasanya. Mungkin karna Iko sedang sakit jadi rumah ini terkesan lebih sepi, rapih dan bersih. Haa... Aku berjalan pergi ke kamar tidurku, dan kembali ke tempat tidurku.
Brak. Aku lempar tas sekolah ke atas kasurku.
Haa... Dan berbaring di atas kasur, aku diam sambil melihat langit-langit kamar. Seketika ingatanku pada sosok anak kecil tadi malam terlintas di pikiranku.
Tembokku! Aku bangkit dan langsung mendekati tembok di depan kasurku. Ha! Tembokku dirusak. Ini tepat kejadian tadi malam, sesosok anak kecil itu yang merusak dinding kamarku. Aku jongkok untuk melihatnya lebih jelas.
Sett sett... Perlahan aku usap dindingku yang di gores-gores oleh anak kecil itu, ini seperti menggunakan alat tajam.
" Ini... ". Tulisan! Kagetku.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Aksi• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...