GO!Aku yang tidak enak badan mencoba memastikan bahwa semua anggotaku baik-baik saja.
" Baik, kapten! ". Jawab Farras dengan semangat.
Haa... . Aku menghela nafas lega. Aku kembali bangkit untuk menyelesaikan semua rencana ini.
" Uyey, semua pintu sudah terbuka semuanyaaa ". Kabar baik dari tim C yang berhasil menemukan kunci yang super banyak dalam satu rantai untuk membuka semua kelas reguler.
" Mantaps! Medali emas untuk kalian tim C! ". Kataku di vn dengan semangat.
Tidak lama kami dapat kabar baik juga dari tim A yang telah selesai mengambil dus-dus diberbagai gudang dalam gedung utama ini dan juga kedatangan makanan minuman yang dibawa Bob dan empat anggota timnya yang di *direct oleh Iza ke basecamp kami.
*direction/kasih petunjuk.
Anggota timku langsung bergerak membuka kardus yang masih terlipat
" Come on! Come on! Waktunya mepett guyss!! ". Semangatku yang sedikit panik saat melihat jam dilayar hp.
Anggota timku langsung bergerak cepat membuka kardus yang masih terlipat, aku juga langsung mengambil kardus yang sudah tak terlipat, dan memasukkan makanan minuman secara acak ke dalam dus-dus itu.
" Hei hei heii, stop stop guys! ". Bob mengganggu kami. Aku tetap fokus dengan tugasku.
" Stopp heii! ". Mengangkat tanganku. Namun aku melepaskan genggamannya Bob, dan kembali melanjuti tugasku beserta tim." By by by, bisa dengerin Bob gak sih?! ". Tegas Patrick, salah satu anggota timnya Bob.
Haahh... . Aku menghela nafas lemas.
" Ehh wajah lo pucat bro! ". Tunjuk Gabren ke aku.
Heh?! Aku? Pucat? Aku yang tak mau di khawatirkan oleh semua anggota timku mencoba mengalihkan omongan Gabren tadi.
" Udah, udah! Ayo cepet lanjutt! ". Kataku keras kepala.
" Lo sakit? ". Panik Fadel yang maju medekatiku.
" Badan lo keringet dingin ". Katanya memegang tanganku.Hadeehh, pake khawatir semua lagi. Kelamaan, aku ga mau telat. Belom ganti seragam sekolah juga ini!
" Sstt, oke oke. Gue tau, lo mau ini cepet kelar ". Tatap Bob menatapku dengan jiwa ke pemimpinannya.
" Tapi kita gak bisa asal masukkin semua makanan minuman ini ke dalam satu dus... ".Kenapa lagi coba? Dumelku dalam hati. Aku benar-benar tidak enak badan, mereka malah banyak omong.
" ...atau dua dus bahkan tiga dus tanpa tau berapa total murid perkelasnya... ".
Mataku mulai berair, badanku semakin terasa panas, kepalaku sudah pusing tidak bisa fokus mendengarkan full pembicaraan Bob.
" ...kita ini harus bagiin semua tanpa harus bolak-balik mengambil kekurangan atau menaruh kelebihan makanan minuman ini! Itu akan memakan waktu sedikit lebih lama daripada kita menghitung per-dus sesuai jumlah murid perkelasnya! ". Tungkas Bob.
Ha! Aku pun terdiam mendengar penjelasan terakhirnya Bob. Iya, itu benar. Itu benar sekali! Eh, tapi itu artinya, kita harus ambil data anak-anak reguler dulu dong! Matilah aku, kantor guru ada banyak cctv dan pengenalan wajah guru dan hanya anak excellent juga yang diperbolehkan masuk, itupun di jam sekolah bukan di jam luar sekolah. Matilah aku! Matilah aku!! Matilah akuu!!!
BRAKK. Terlemparnya map-map besar di hadapan kami semua.
" Tuh! Data anak-anak reguler ". Kami semua menengok ke belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Acción• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...