The XLVIII : Follow Me

5 3 1
                                    


GO!

Hari ini, aku ke sekolah namun tidak masuk ke kelas karena di hukum.

" Baru kelas satu saja udah berani bolos sekolah! Bagaimana nantinya di kelas dua dan tiga, hah! ". Bentak guru BP ke kami.

Aku, Medra, Shisy, dan Kezia di hukum membereskan buku-buku di perpustakaan.

" Ish, nyebelin! Orang kasih libur dulu! Udah tau kemarin kita abis kena musibah satu angkatan! ". Dumelku pelan.

" Tau! Kayaknya, sekolah kita gak mau banget bilang ada kekacauan di sekolah ini! ". Lanjut Medra.

" Ha! Kecacuan apa? ". Tanya Shisy, Kezia juga mengangguk setuju.

" Ya? Maksudnya kekacuan gimana? ". Bingung Kezia.

Dua bocah ini emang lebih sefrekuensi, sudah jelas kemarin kami telah mengalami hari paling sial, berhadapan dengan para monster jelek, dan kak Jo yang bercerita panjang lebar tentang laboraturium Genta.

" Cari tau sendiri! Gue males jelasin! ". Kesalku sambil mengangkat buku-buku dari rak perpustakaan.

" Hm! Setuju gue! ". Medra juga mengikutiku.

TapTepTapTep. Irama dua pasang pantopel aku dan Medra menelusuri koridor sekolah.

" Kita harus banget ke bawah? ". Keluh Medra sambil menatapi panah di depan lift.

" Pertempuran makin dahsyat ya haha ". Tawaku mengingat kerusuhan di hari ini.

Kami tahu kalau ternyata anak-anak reguler tidak ada satu pun yang tersisa, makanya di hari ini, aku dan teman-teman melihat kekacauan antara anak excellent dan anak excellent lainnya.

" Hhm, kayak kebun binatang ". Jawab dan angguk Medra.

Di dalam lift kami terdiam, benar-benar hening. Namun, setelah pintu lift terbuka, keheningan pun hilang seketika.

Hancur lebur, fasilitas kami. Ini melebihi para binatang, mereka lebih cocok dengan sebutan the monsters.

" Lily, kak Jo ". Medra menyenggol bahuku, memberikan kode untuk melihat ke depan.

Kami yang belum sempat keluar lift, kak Jo menghampiri kami.

Badannya yang tinggi, tatapan yang dingin, dan kakinya yang panjang menahan pintu lift yang hampir tertutup.

" You Lilyana? ". Tanya Jo ke aku dengan matanya. Aku mengangguk.
" Follow me ". Jo langsung berbalik dan berjalan begitu saja.

Aku dan Medra mengikutinya, sesuai instruksi Jo.

" Hey! What are you doing? ". Melotot Jo melihat Medra di belakangnya.

" Eem, i'm follow youu ".

Jo mengusap wajahnya sambil membuang nafas dengan berat.

" Why? ". Tanyaku. Jo melirikku, tatapannya begitu bengis, dan dingin.

" Hey! I didn't, not invite you! ". Marah Jo.

PCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang