Bagian 21

51 2 0
                                        

Kayla mengambil benda pipih dari atas nakas, mengecek isi pesan WA-nya. Tidak ada juga pesan yang dikirimkan oleh Ibu dan Bapaknya.

"Ma, Pa, kalian kemana sih? Tumben banget sampai malam begini belum pulang juga. Mana nggak ngirim pesan apapun lagi ke aku atau Hasbi." Ucap Kayla bermonolog.

Mimik wajahnya nampak khawatir, takut terjadi sesuatu pada Ibu dan Bapaknya.

Dari ambang pintu, Hasbi berdiri menatap Kayla heran.

"Ada apa Kay? Kamu sepertinya sangat khawatir." Celetuk Hasbi.

Kayla menoleh, ia berjalan menghampiri Hasbi di ambang pintu kamarnya.

"Memangnya kamu nggak khawatir apa Bi sama Mama juga Papa? Tumben banget loh mereka nggak pamit atau ngasih tau ke kita kemana perginya mereka seharian ini." Ungkap Kayla.

Hasbi nampak berpikir sejenak.

"Ada sih perasaan khawatir, Kay. Tapi, aku malah mikirnya Mama sama Papa sekarang baik-baik saja. Ada kemungkinan mereka sedang pergi ke tempat yang memang penting, mungkin." Ujar Hasbi santai.

CK! Kayla mendecak.

"Kenapa kamu? Nggak suka dengan pikiran positifku ini? Kamu pasti mikirnya negatif kan, Kay? Dasar!" Tukas Hasbi.

"Dih! Enggak gitu juga. Tapi, namanya anak tau kalau orang tuanya sampai begini belum pulang apalagi nggak ada kabar mah pasti normalnya khawatir, Bi. Gimana sih kamu!" Sanggah Kayla.

"Hmm, iya-iya. Ya sudah, terus kamu mau ngapain sekarang? Nyari mereka? Kemana? Memangnya kamu tau atau ada feeling mereka pergi kemana sekarang?" Cecar Hasbi mengetes Kayla.

Kayla menggeleng pelan, tatapannya sendu.

"Mau aku bantu cari?" Hasbi menawarkan diri pada Kayla.

"Kamu mau bantuin aku nyari Mama sama Papa, Bi?" Tanya Kayla antusias.

Hasbi mengangguk mengiyakan.

"Wahh, adikku yang tampan ini baik hati sekali rupanya!" Puji Kayla.

"Nyenyenyenyenye!" Hasbi melenggang melewati Kayla begitu saja.

"Aku siap-siap dulu, Bi. Kamu juga sana!" Seru Kayla menutup pintu kamarnya dan bersiap-siap, berganti pakaian dan lainnya.

Sementara Hasbi berusaha mengatur degup jantungnya yang berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Fuuhhhhh, jantung beneran nggak aman ini kalau terus-menerus diperlakukan sebaik ini sama Kayla. Nggak beres!" Ucap Hasbi bermonolog.

***

"Ndi, Mbakmu kemana? Tumben jam segini pintu kamarnya sudah ditutup rapat?" Tanya Ibunya.

"Lagi sedih dia, Bu." Jawab Andi sekenanya.

"Sedih? Kenapa?" Tanya Ibunya tak mengerti.

"Mas Rizky masuk rumah sakit, Mbak Yuni nggak dibolehin jenguk dan nungguin Mas Rizky di sana." Ungkap Andi apa adanya.

"Kok nggak boleh? Kenapa? Kan Yuni mau jadi istrinya Rizky." Ibunya semakin tak mengerti dengan apa yang dikatakan Andi.

Andi duduk mendekati Ibunya.

"Om dan Tantenya Mas Rizky sepertinya nggak suka dan nggak setuju kalau Mbak Yuni dekat-dekat dengan Mas Rizky, Bu." Bisik Andi tepat di telinga Ibunya.

Raut wajah Ibunya sontak berubah mendengar perkataan Andi.

Ia menoleh, "Kamu yakin mereka nggak suka dan nggak setuju dengan kedekatan Mbakmu dan Rizky?"

BACKGROUND BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang