Bagian 26

6 1 0
                                    

Pukul 18.10 WIB, di rumah sakit Al Shad.

Desta menepi bersama Eza ke lobby, sementara Jenita menunggu Kayla, berkumpul bersama yang lainnya.

"Bu, aku sama Mas Arifin pamit pulang duluan ya. Anak-anak sepertinya sudah mengantuk. Mereka butuh istirahat." Ucap Yanti sopan, berpamitan pada Ibu dan Bapak mertuanya.

"Iya, kalian hati-hati di jalan ya." Pesan Rini.

"Pak, pamit ya." Arifin dan Yanti berpamitan pada Edi. Kedua anak mereka juga sama, mereka mencium takzim tapak tangan Rini dan juga Edi.

"Om, Tante, Jen, kami pulang duluan ya." Pungkas Yanti mewakili Arifin.

"Hati-hati ya Mbak, Mas." Ucap Jenita.

"Salam untuk Aris dan keluarganya ya." Tukas Ika.

Aris, kakak kedua Rizky. Hari ini Aris dan istrinya dapat giliran jaga rumah selama mereka semua ada di rumah sakit.

Dinda sudah pulang kemarin, Alim suaminya juga pulang dari rantau.

"Salam juga untuk Dinda dan anaknya." Imbuh Hansen.

"Iya Om, Tante." Ucap Yanti sopan.

Yanti dan Arifin masing-masing menggendong satu anak mereka.

Krietttt

Pintu ruang rawat Rizky dibuka oleh dokter.

Rini dan Edi gegas bangkit dari tempat duduk mereka, keduanya menghampiri dokter, menanyakan kabar terkini Rizky.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Rini, mimik wajahnya nampak cemas.

Dokter tersenyum, " Alhamdulillah, pasien sudah sadar dari komanya. Sekarang, pasien sedang berbincang dengan Mbak Kayla."

"Dok, kami sudah boleh masuk ke dalam atau belum?" Tanya Edi.

"Nanti ya, Pak. Sementara ini, biarkan Mbak Kayla saja dulu yang masuk ke dalam." Jawab Dokter sebelum pamit pergi.

"Oh begitu ya, Dok." Tukas Edi.

"Iya, Pak, Bu. Permisi." Pungkas Dokter.

***

"Jadi kita ke rumah sakit?" Tanya Aiman pada teman-teman tongkrongannya.

"Jadilah, Ai." Jawab Rian.

"Berangkat sekarang?" Sela Faris.

"Nanti nanggung Isya'." Ucap Rian.

"Eh, tapi kata Desta ini tadi chat si Rizky belum bisa dijenguk ke dalam ruangan. Terus ngapain kita ke sana sekarang?" Tandas Dean.

"Oh ya sudah kalau begitu, kita tunggu Rizky bisa dijenguk dulu baru nanti kita ke sana." Pungkas Aiman.

Mereka semua teman tongkrongan Rizky, mereka juga mengenal Kayla, apalagi Hasbi juga bagian dari mereka, sebelum sesibuk sekarang dengan pekerjaannya.

"Katanya mau nikah tuh Rizky habis lebaran nanti sama perempuan yang dari selatan itu. Kalian nanti mau ikut ngiring ke sana?" Celetuk Dean.

"Gue enggak ah, nggak tau kenapa gue rasa Rizky terpaksa mau nikahin itu cewek deh." Ungkap Rian.

"Sama, gue juga sepertinya nggak ikut ke sana. Banyak kerjaan pas ditanggal itu." Timpal Aiman.

"Lo gimana Ris?" Tanya Dean pada Faris.

"Nggak tau, lihat nanti." Jawab Faris santai.

"Nah lo sendiri?"

"Hehehe, kalau ada yang mau boncengin mah gue ayo. Kalau nggak ada, gue mau lanjut merangkai mimpi." Ujar Dean santai.

BACKGROUND BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang