Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan terus berganti. Kondisi Rizky mulai ada perubahan. Ingatan Rizky juga perlahan mulai kembali seperti sediakala.
Hari ini Kayla dan Hasbi berkunjung kembali ke kediaman Rizky. Kayla bermaksud untuk pamit pada keluarga Rizky mengingat kondisi Rizky juga sudah semakin membaik dalam sebulan terakhir.
"Bi, antar aku ke rumah Rizky ya. Kamu free kan hari ini?" Seru Kayla seraya menata file-file kerjaannya ke dalam lemari khusus.
Sudah dua bulan ini Kayla bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan di kota. Kontraknya dengan tempat kerja lamanya memang sudah berakhir dua bulan lalu. Untungnya Kayla termasuk karyawan yang punya rekam jejak baik di perusahaan lamanya, ini membuat Kayla lebih mudah dalam mendapatkan pekerjaan baru di tempat yang baru.
"Jam berapa?" Tanya Hasbi, duduk di sofa yang ada di kamar Kayla.
"Ehm, kamu bisanya jam berapa?" Balas Kayla menanggapi.
"Nanti sorean kalau mau. Siang ini aku sama Ardi mau pergi ke tempat Reza." Ujar Hasbi.
Kayla mengangguk setuju, "Oke."
***
"Mau kemana Mbak?" Tanya Andi yang melihat Yuni menyalakan mesin motor.
Yuni menoleh ke asal suara.
"Ke rumah Rizky." Jawab Yuni.
Andi menghampiri Yuni, ia menyandarkan tubuhnya di dinding. Menatap Yuni lamat.
"Mbak." Panggil Andi.
"Ehm." Yuni berdehem.
"Kamu yakin mau ke sana?" Tanya Andi.
"Mbak udah lama Ndi nggak ke rumah Rizky. Mbak udah nggak tahan. Mbak kangen sama Rizky. Lagian Mbak dapat kabar dari Dinda kalau Rizky udah mulai baikan sekarang." Ungkap Yuni.
"Mau aku antar?" Andi menawarkan diri.
"Kamu mau nganterin Mbak, Ndi?" Tanya Yuni memastikan.
Andi mengangguk.
"Oke, kalau gitu kamu siap-siap. Mbak tunggu di sini." Tandas Yuni.
"Oke. Aku siap-siap dulu." Andi masuk ke dalam rumah, meninggalkan Yuni di teras.
***
Dinda mengetuk pintu kamar Rizky, Dinda berniat berbicara empat mata dengan Rizky.
Tokk tokk tokk
"Mas, ini aku Dinda. Aku mau bicara berdua sama kamu. Tolong buka pintunya." Seru Dinda dari balik pintu kamar Rizky.
Rizky yang sejak tadi rebahan di atas ranjang, gegas berjalan ke arah pintu.
Krieetttt
"Mau bicara soal apa?" Tanya Rizky to the point. Sudah sebulan terakhir ini ingatan Rizky tentang keluarganya mulai pulih.
Tanpa menjawab pertanyaan Rizky, Dinda melewati Rizky begitu saja masuk ke dalam kamar Rizky. Dinda duduk di kursi di depan cermin di kamar Rizky.
"Aku mau bicara soal Mbak Yuni." Ujar Dinda membuka topik pembicaraan.
Rizky mengernyitkan keningnya, Rizky lalu berjalan mendekati Dinda, adiknya. Rizky duduk di tepi ranjang tidurnya menghadap ke arah Dinda duduk saat ini.
"Kamu sebentar lagi mau menikah sama Mbak Yuni, Mas. Ingatan kamu juga udah mulai balik seperti sebelumnya. Aku rasa, udah cukup buat kamu terus-terusan dekat sama Kayla. Kamu nggak perlu minta Kayla datang ke sini lagi ke depannya."
"Oh iya, aku juga mau ngingetin kamu, Mas. Kayla sama kamu itu udah lama putus. Jadi, kamu nggak perlu terus ketemu sama Kayla. Apalagi sekarang kamu juga udah ada Mbak Yuni. Kamu harus lebih mementingkan dia dibanding Kayla yang cuma mantan kamu."
"Kali ini, tolong kamu dengerin apa kataku, Mas. Jangan ikutin ego kamu terus!" Tandas Dinda sebelum mengakhiri obrolan.
Rizky bergeming, sama sekali tak ada niatan menanggapi ucapan Dinda. Terlebih apa yang dikatakan oleh Dinda semuanya benar.
"Aku cuma mau ngomong itu ke kamu." Dinda bangkit dari kursi, berjalan menuju ke arah pintu kamar.
Sesampainya di ambang pintu, Dinda menoleh ke arah Rizky.
"Mbak Yuni sebentar lagi ke sini. Jaga sikap kamu, jangan kasar atau bentak-bentak dia lagi seperti yang udah-udah. Kalian udah mau menikah, kamu jangan lakuin sesuatu yang bisa buat rencana pernikahan kalian gagal dan batal, Mas." Tegas Dinda.
Rizky benar-benar tak menanggapi semua yang diucapkan oleh Dinda. Rizky seakan sengaja membiarkan Dinda meluapkan segala keresahan di dalam dirinya tentang Rizky dan Yuni.
Dinda menutup pintu kamar Rizky sebelum benar-benar berlalu pergi.
"Kamu nggak tau gimana perasaanku yang sebenarnya Din. Dari awal aku memang masih menyimpan rasa buat Kayla. Aku masih berharap ada keajaiban yang bisa buat aku dan Kayla kembali seperti dulu." Lirih Rizky dengan perasaan sesalnya.
"Yuni, aku minta maaf. Tapi, sejak awal kita dekat, aku nggak benar-benar mencintai dan menginginkan hubungan ini, apalagi sampai sejauh ini. Aku masih mencintai Kayla."