Om Hansen dan Tante Ika duduk di ruang tunggu sembari berbincang-bincang. Dari kejauhan nampak dua orang lelaki muda seusia Rizky yang berjalan menuju kepada keduanya.
"Sayang, itu temannya Rizky?" Tanya Tante Ika setengah berbisik.
Om Hansen menoleh, lalu mengangguk.
"Iya, itu Desta dan Eza." Ucap Om Hansen.
Tante Ika manggut-manggut.
"Assalamu'alaikum, Om, Tante." Ucap keduanya kompak memberi salam, tak lupa juga mencium takzim tapak tangan Tante Ika dan Om Hansen.
"Cuma berduaan saja?" Tanya Om Hansen berbasa-basi.
"Iya, yang lain baru bisa datang ke sini nanti malam, Om." Jawab Eza mewakili Desta.
"Oh iya, nggak apa-apa." Balas Om Hansen.
"Duduk, nak." Titah Tante Ika.
Desta dan Eza menurut, keduanya duduk bersebelahan dengan Om Hansen.
Pukul 14.35 WIB di RS. Al Shad.
Kedua orang tua Rizky datang berkunjung ke rumah sakit, keduanya datang bersama dengan Arifin, Kakak Rizky beserta istri dan dua orang anaknya.
"Ika, Ceng, kondisi Rizky bagaimana?" Tanya Ayah Rizky, Edi cemas.
"Sudah membaik dan stabil, Kang." Jawab Om Hansen.
Edi dan Rini terlihat lega mendengar jawaban dari Hansen.
"Om, awalnya gimana kok bisa Rizky masuk rumah sakit dan koma sampai berhari-hari? Apa separah itu kecelakaannya?" Tanya Arifin penasaran dengan detail kecelakaan yang menimpa adiknya.
"Panjang Rif, ceritanya kalau menurut saksi mata yang ada di sekitar lokasi kejadian." Jawab Hansen apa adanya.
"Tapi, Rizky sudah sempat sadar kan Om?" Timpal Yanti, Kakak ipar Rizky.
"Belum Yan, tapi kata dokter sebentar lagi ada kemungkinan Rizky sadar dari komanya." Ujar Hansen.
"Duduk Kang, Yu, jangan berdiri begitu." Ika mempersilakan kedua orang tua Rizky untuk duduk bersamanya.
Edi dan Rini duduk di sebelah kanan Ika.
"Ika, terima kasih ya sudah mau menjaga Rizky untuk kami." Ucap Rini pada Ika.
Ika mengangguk pelan, ia tersenyum ramah.
"Ucapkan terima kasih juga Yu untuk Kayla. Dia yang sudah bolak-balik menjenguk dan menjaga Rizky bersama kami di sini." Ungkap Ika tulus.
Rini terkejut, namun dari raut wajahnya nampak ada ketidaksukaan dari pengakuan yang diucapkan oleh Ika tentang Kayla.
"Maksud kamu apa Ika? Kayla datang ke sini? Mau apa dia ke sini? Yuni? Dia gimana? Dia datang juga kak ke rumah sakit?"
Ika tersenyum canggung, ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan.
"Yu, bukan Yuni yang datang ke sini dan menjaga Rizky, tapi Kayla. Bahkan, asal Yu tau, orang pertama yang dicari oleh Rizky itu bukan Yuni, bukan juga Yu Rini dan Kang Edi. Tapi...."
Ucapan Ika terjeda, saat dari kejauhan ia melihat kedatangan Kayla dan seorang temannya.
Rini refleks ikut menoleh ke arah Kayla berjalan saat ini.
"Mau apa dia datang ke sini??"
Dari nada bicaranya, terdengar dengan jelas kalau Rini tidak suka ada Kayla datang ke rumah sakit.
Ika menggelengkan kepalanya pelan.
"Yu, jangan bertindak gegabah dan kasar di sini. Ini rumah sakit, Kayla datang ke sini atas permintaan dan usulan Dokter yang merawat Rizky, Yu." Jelas Ika mencoba memberi informasi pada Rini agar tidak serta Merta menyudutkan Kayla nantinya.