🍒 BAB 5 🍒

12.3K 786 34
                                        

Jisoo muncul pada hari minggu pagi ketika Jennie masih begitu mengantuk. Heran dengan kedatangan sahabatnya di pagi hari ini, dia mengerutkan kening. Dia semakin heran saat Jisoo menerobos masuk dengan penampilan yang sangat berantakan, membuat Jennie bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu.

Jisoo duduk di sofa, memeluk kaki ke dadanya. Ada sesuatu terjadi pada satu temannya itu.

Jennie mendekat dan duduk di samping Jisoo. Mata temannya itu melirik sedikit ke arah Jennie, namun Jisoo menghela nafas.

“Jisoo?” Panggil Jennie.

“Kenapa kau tidak datang saat aku dan Chaeyoung memintamu untuk bergabung denganku ke bar? Padahal itu sudah seperti rutinitas kita.” Keluh Jisoo.

Oke? Apa-apaan ini? Jisoo datang kesini hanya untuk menanyakan hal tersebut? Kedengarannya sangat tidak mungkin, kan? Pasti ada sesuatu yang terjadi.

“Karena aku sebenarnya siang sudah menemani Lisa latihan menari di studio. Jadi, aku tidak pergi ke bar.”

“Apa?” Jisoo kedengarannya sangat terkejut. Tentu saja. Jennie dan Lisa sejak awal tinggal bersama tidak pernah terlihat berteman atau berbicara satu sama lain.

“Ada apa, Jisoo? Kau baik-baik saja? Kenapa kau tiba-tiba saja datang di pagi hari dengan wajah yang berantakan?”

“Kau mengeluh di datangi temanmu di pagi hari?” Jisoo cemberut dan Jennie memutar matanya melihat Jisoo menjadi dramatis.

Biasanya, Chaeyoung yang selalu bersikap lebih dramatis. Tapi sepertinya karena mereka berteman cukup lama, Jisoo mulai dramatis seperti Chaeyoung juga. Duh, agak merepotkan.

“Kau tahu maksudku. Ini hari minggu dan baik kau dan Chaeyoung tidak pernah datang begitu saja dan penampilanmu... demi Tuhan, kau terlihat seperti sampah, Jisoo. Beritahu aku. Ada apa?”

“Sejak kapan kau dan Lisa menjalin hubungan?”

“Apa?” Tanya Jennie heran. Darimana datangnya pertanyaan itu?

“Kau bilang, kau tidak ikut denganku dan Chaeyoung karena kau menemani Lisa latihan menari di studio. Seingatku, kau dan Lisa bahkan tidak berteman. Lalu, kenapa kau tiba-tiba saja menemani Lisa latihan?”

“Apakah kau mencoba untuk mengalihkan percakapan? Karena jika kau mencoba untuk melakukan itu, aku bersumpah itu tidak berhasil sama sekali.”

Jisoo mendesah dan Jennie berdiri, memutuskan untuk mengambil jus jeruk untuk Jisoo. Pada saat itu, kamar terbuka dan Lisa dengan segala keseksian tubuhnya yang ternyata hanya memakai bra dan celana pendek, dengan wajah mengantuknya berjalan ke arah dapur juga.

“Aku ingin minum. Tolong beri aku sebotol air.” Gumam Lisa, matanya setengah terpejam.

“Apakah kau sudah bangun atau tidur.” Tanya Jennie sambil memberikan sebotol air seperti yang Lisa pinta.

“Aku masih mengantuk,” Keluh Lisa, meneguk minuman dengan cepat.

Adegan itu terjadi seperti di film dimana tenggorokan Lisa naik turun dengan cepat, air menetes dari sudut mulut, jatuh ke dagu dan menetes ke tenggorokan Lisa.

Itu adalah adegan cepat namun dalam pandangan Jennie, semua itu terjadi dalam gerakan yang begitu lambat. Semuanya terlihat menawan bahkan dengan ekspresi wajah Lisa yang masih mengantuk, Lisa terlihat masih sangat seksi.

Apa-apaan ini?

“Aku mau tidur lagi. Terima kasih air mineralnya. Ah, terima kasih juga untuk semalam.” Kata Lisa.

Dengan mata masih mengantuk, Lisa kembali ke kamar. Jennie berdehem, lalu  mengambil jus jeruk untuk Jisoo.

Jisoo yang sejak tadi memperhatikan, berkedip bingung dengan apa yang baru saja terjadi di depannya.

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang