Desas desus mulai terdengar. Lisa masih berjalan dengan tenang. Bukan dia tidak tahu apa yang dibicarakan orang-orang saat ini. Tapi, dia hanya mencoba untuk mengabaikan apa yang mereka katakan.
Jennie Kim benar-benar gila. Bukankah dia sudah menyuruh wanita itu untuk sedikit bersabar? Kenapa Jennie dengan beraninya menyebarkan foto intim yang mereka ambil beberapa malam lalu dan menyebarkannya di grup?
"Sialan, Jennie. Aku tahu kau wanita yang benar-benar tidak terduga. Tapi, aku tetap tidak menyangka kau melakukan ini padaku." Gumam Lisa sambil menggelengkan kepala tak percaya atas apa yang sudah Jennie lakukan.
Dia mencari keberadaan Jennie. Saat dia berjalan melewati toilet, Jennie bersandar di dinding dekat toilet dan tersenyum sinis pada Lisa.
"Dasar gila. Menurutnya, apa yang sedang dia lakukan? Membuatku berada di ambang masalah? Begitu?" Desis Lisa sambil mempercepat langkahnya ke arah Jennie.
Namun, Jennie menghilang dari tempatnya dan masuk ke toilet setelah mengedipkan mata dengan genit pada Lisa.
Lisa terpaku di tempat. Jennie sengaja melakukan ini, bukan? Jennie sengaja karena ingin memperlihatkan hubungan mereka pada semua orang.
Kenapa Jennie bertindak begitu gegabah? Lisa tidak mengerti. Orang-orang yang mereka hadapi saat ini bukanlah orang biasa. Kenapa Jennie tidak bisa bersikap lebih hati-hati?
Menggelengkan kepala, Lisa memutuskan untuk berputar arah. Dia tak bisa berbicara dengan Jennie saat ini. Jennie dan tindakannya itu, terlalu gegabah untuk di hadapi.
"Lisa! Lisa!"
Lisa mendesis. Apakah semua orang tidak bisa membiarkan dirinya begitu saja? Kenapa dia merasa semua orang berusaha mengganggu ketenangannya?
Menghela nafas, Lisa berbalik dan melihat Danielle melangkah cepat ke arahnya. Ekspresinya yang biasanya tenang, kini mulai berubah.
Ada kemarahan yang terlihat jelas di wajah Danielle. Begitu mereka dekat, Danielle menerjang Lisa sampai Lisa terdorong beberapa langkah ke belakang.
"Danielle? Apa yang kau—"
Belum Lisa menyelesaikan perkataannya, Danielle merangkul pipi Lisa, mendorong Lisa ke dinding dengan keras.
Lisa mengerang karena rasa sakit tajam yang dia rasakan di punggungnya. Tapi sedetik dia mengerang, bibir Danielle menempel di bibirnya.
Lisa membeku, tangannya melayang di samping tubuh Danielle, matanya terbuka lebar. Kenapa Danielle tiba-tiba saja menciumnya? Bukankah wanita itu begitu membencinya?
"Danielle?" Gumam Lisa, menatap Danielle yang masih sangat marah saat ini.
"Kau pikir, apa yang sedang kau lakukan saat ini, Lisa?" Desis Danielle.
"A-apa? Bukankah aku yang seharusnya bertanya begitu padamu? Kaulah yang menciumku sejak awal."
"Dengan Jennie!" Teriak Danielle, memukul pundak Lisa dengan keras. "Kita akan menikah dan kau bersama Jennie melakukan... itu? Katakan padaku bahwa itu bukanlah foto baru. Tidak, katakan padaku bahwa itu bukan kau, Lisa! Katakan padaku!"
Lisa berkedip ke arah Danielle, bingung dengan kemarahan wanita itu.
Tiba-tiba, ketenangan Lisa mulai berubah menjadi kemarahan. Kebingungan itu lenyap. Dia ingin menertawakan sikap Danielle yang bodoh.
"Kau pikir apa yang sedang kau lakukan ini, Danielle?" Desis Lisa. Kini, giliran dia yang mendorong Danielle.
"Lisa!" Teriak Danielle.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
Fiksi PenggemarJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
