Pagi hari tiba lebih cepat dari yang Jennie duga. Tidur tidak pernah senyenyak ini dalam hidupnya, namun semalam adalah tidur paling nyenyak yang pernah terjadi dan sayangnya, dia harus terbangun dengan alarm yang menyala.
Serta kekosongan di samping menyadarkan Jennie bahwa sekarang Jennie sendirian.
Jennie mendesah. Kemana Lisa pergi? Berani sekali Lisa pergi saat dia sedang tidur tanpa mengatakan apapun?
"Jennie, hai, kau sudah bangun?"
Jennie mengangkat pandangan dan melihat Lisa sedang memakai bajunya. Dia terlihat sangat rapi pagi ini.
"Ada kelas pagi?" Tanya Jennie, mengerutkan kening. Lisa hampir tidak pernah mengambil kelas pagi.
"Tidak. Tapi, aku ada sarapan bersama keluargaku." Kata Lisa. Seolah ada kata selanjutnya, Jennie terus menatap Lisa yang tampak sedikit gelisah.
"Bersama Danielle?" Tanya Jennie, menggigit bibir bawahnya menunggu Lisa menjawab.
Ketika Lisa semakin gelisah, tidak perlu kata-kata yang keluar untuk mengetahui seperti apa jawaban itu. Semuanya sudah jelas.
Lisa berniat menyelinap pergi sebelum dia bangun untuk bertemu dengan Danielle.
"Oh, wow." Gumam Jennie, tak percaya bahwa dia kembali dibuang layaknya sampah oleh Lisa.
"Jennie," Lisa memulai.
"Tidak, tidak. Jangan katakan apapun, Lisa. Pergilah. Aku serius, pergi saja temui wanita itu."
"Ini sarapan keluarga." Bantah Lisa.
"Ya, temui saja wanita itu untuk sarapan keluarga." Jennie mengoreksi, lalu menyingkap selimut dan berjalan ke kamar mandi. "Abaikan saja yang terjadi disini."
"Aku akan menemuimu nanti setelah aku selesai sarapan dengan keluarga?"
Jennie tidak menjawab, mengabaikan Lisa yang berbicara. Dia lebih memilih untuk mencuci muka dan menyikat giginya. Dia benci rasa pahit di mulut setiap bangun dari tidur.
Setelah wajahnya terlihat lebih baik dari sebelumnya, Jennie pergi keluar kamar, melewati Lisa seolah Lisa tak terlihat sama sekali.
Jennie mendengar Lisa meringis karena di abaikan, namun Jennie memutuskan untuk mengeluarkan pakaian rapi dan tanpa peduli ada Lisa di kamar yang sama, dia melepaskan baju tidurnya dan mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih rapi.
Jika Lisa akan pergi, dia juga bisa pergi. Kemana pun yang terpenting, dia tak harus mengurung diri dan tersiksa dengan memikirkan Lisa bersama Danielle pagi ini.
"Jennie," Panggil Lisa.
"Pergi saja, Lisa."
"Jangan seperti ini. Aku berjanji, setelah semuanya selesai..."
"Itu hanya omong kosong." Jennie mulai muak dengan kata-kata itu.
"Apa?"
"Kau bilang, semuanya akan selesai dengan caramu. Tapi, tak pernah ada yang terjadi! Semuanya hanyalah omong kosongmu saja, kan Lisa?! Kau memberi alasan ini agar aku percaya tapi kenyataannya, tak ada apapun yang terjadi. Benar?!"
"Baru semalam aku bilang bahwa aku akan berhenti bersembunyi dari hubungan kita! Tidakkah kau percaya padaku?"
Jennie menggelengkan kepala.
Lelah menghadapi Lisa terus menerus, Jennie menyambar dompetnya dan melangkah keluar dari kamar. Lisa mengikutinya dan menghentikan langkahnya dengan meraih pergelangan tangan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) ✔️
ФанфикшнJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.
